Ilustrasi menuang minyak goreng. Foto: Shutterstock
Pernahkah kamu menggoreng makanan dengan minyak goreng yang sama berulang kali? Ya, menggunakan minyak goreng bekas memang sudah jadi kebiasaan. Entah karena alasan hemat atau sayang dibuang, banyak orang tetap menggunakan minyak bekas hingga beberapa kali. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan?
Jennifer Pallian, B.Sc., RD, seorang penulis sains pangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dapur uji, menjelaskan bahwa penggunaan minyak yang sama berulang kali dapat meningkatkan risiko kesehatan, mulai dari peradangan hingga kanker.
Ia menambahkan bahwa risiko ini akan meningkat seiring frekuensi pemakaian, terutama jika minyak dipanaskan lebih dari empat atau lima kali. Pemanasan berulang dapat berdampak pada hilangnya kandungan nutrisi yang baik dalam minyak.
"Memanaskan minyak berulang kali (terutama lebih dari empat atau lima kali) akan menguras asam lemak tak jenuh ganda, vitamin, dan antioksidan sekaligus meningkatkan pembentukan senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan," jelas Jennifer, dikutip dari EatingWell.
Ilustrasi minyak goreng bekas pakai. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Dampak buruk dari penggunaan minyak goreng yang dipanaskan berulang kali juga diungkap dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Biological Chemistry. Mengutip Medical News Today, para peneliti menemukan bahwa minyak yang dipanaskan ulang dapat meningkatkan risiko neurodegenerasi (kerusakan sel-sel saraf) dengan mengganggu jalur komunikasi antara hati, usus, dan otak.
Penelitian ini dilakukan pada lima kelompok tikus betina yang masing-masing diberi pola makan berbeda selama 30 hari; mulai dari diet normal, diet dengan minyak wijen segar, minyak bunga matahari segar, minyak wijen yang dipanaskan ulang, dan minyak bunga matahari yang dipanaskan ulang.
Hasilnya, tikus yang diberi pola diet minyak yang dipanaskan ulang menunjukkan peningkatan stres oksidatif dan peradangan pada jaringan hati. Selain itu, para peneliti juga menemukan kerusakan yang cukup parah pada struktur hati dan usus besar tikus. Dengan kata lain, konsumsi minyak goreng yang dipanaskan berulang kali berpotensi membahayakan kesehatan jantung, metabolisme, dan fungsi organ tubuh lainnya.
Mengapa Minyak Goreng Bekas Bisa Berbahaya?
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Shutterstock
Alasan di balik efek berbahaya dari minyak goreng bekas pakai, sebenarnya berkaitan dengan perubahan kimia yang terjadi saat minyak dipanaskan berulang kali. Proses pemanasan ini, apalagi dalam suhu tinggi, membuat struktur minyak menjadi tidak stabil dan rusak. Akibatnya, terbentuk senyawa berbahaya yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari stres oksidatif hingga kerusakan organ.
Alyssa Simpson, ahli gizi yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menjelaskan bahwa pemanasan ulang menyebabkan minyak mengalami kerusakan yang dapat memicu stres oksidatif di otak.
"Pemanasan berulang menyebabkan minyak mengalami kerusakan, mengubah komposisi asam lemak, dan meningkatkan kadar produk oksidasi lemak seperti reactive oxygen species (ROS)," jelas Alyssa.
Tips Menggunakan Minyak Goreng
Efek buruk dari minyak bekas pakai bisa menjadi pengingat untuk lebih bijak dalam penggunaannya. Jennifer menyarankan untuk mengganti minyak goreng dengan yang baru setiap kali memasak demi menjaga kualitas makanan dan kesehatan.
Selain itu, hindari memasak dengan suhu yang terlalu tinggi. Untuk hasil optimal, gunakan suhu antara 175–190 derajat celsius. Ia mengimbau untuk tidak membiarkan minyak mencapai titik asap. Hal ini dikarenakan asap dari minyak yang terlalu panas bisa menimbulkan risiko pernapasan.
"Asap dari minyak yang terlalu panas dapat mengandung partikel beracun, yang dapat menimbulkan risiko pernapasan," ungkapnya.
Jadi, jangan anggap remeh minyak goreng bekas pakai. Untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang, biasakan untuk menggunakan minyak baru dan hindari menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berulang kali, ya.