Menbud: Festival Tabuik Bisa Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menbud: Festival Tabuik Bisa Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Jul 9th 2025, 13:00 by kumparanTRAVEL

Foto udara dua tabuik diarak sebelum dibuang ke laut, di Pantai Gandoriah Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (14/8/2022).  Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Foto udara dua tabuik diarak sebelum dibuang ke laut, di Pantai Gandoriah Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (14/8/2022). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, mengungkapkan Festival Tabuik dapat diusulkan sebagai warisan budaya takbenda UNESCO. Hal ini dinilai sebagai upaya untuk memajukan kebudayaan nasional lewat pelestarian budaya.

"Kita akan pelajari bagaimana budaya Tabuik yang sudah ratusan tahun berjalan ini, bisa kita usulkan menjadi warisan budaya takbenda atau intangible cultural heritage UNESCO," ujar Fadli Zon, seperti dikutip dari Antara.

Festival Tabuik merupakan tradisi tahunan yang digelar dalam rangka memperingati hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Husein bin Ali, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram di Padang Karbala.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon  di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Dalam praktiknya, festival ini menampilkan replika burak (tabuik) yang dilarung melalui arak-arakan, diiringi musik tradisional, dan atraksi budaya yang menyatukan spiritualitas dan kreativitas masyarakat pesisir Pariaman.

Tahun ini Festival Tabuik mengusung tema Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman. Tahapan tradisi Tabuik yang sudah dimulai sejak Jumat, 27 Juni 2025 melalui prosesi maambiak tanah ini, diakhiri dengan acara puncak prosesi melarung dua tabuik ke laut di Muaro Pantai Gandoriah.

Kementerian Kebudayaan secara terpisah dan independen hadir untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia, salah satunya kekayaan budaya di Kota Pariaman melalui budaya Hoyak Tabuik.

"Budaya kita ini adalah budaya yang sangat kaya, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dan kita sekarang di Kota Pariaman menyaksikan budaya Hoyak Tabuik yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus tahun," jelas Fadli.

Budaya Sebagai Kekuatan Bangsa

Ritual Tabuik di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Shutterstock
Ritual Tabuik di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Shutterstock

Lebih lanjut, Fadli menegaskan peran budaya sebagai kekuatan bangsa, yang ia sebut sebagai soft power atau kekuatan lunak.

"Kita harapkan budaya Tabuik ini nanti dikenal oleh masyarakat kita di luar Pariaman, di luar Sumatera Barat, dan di seluruh Indonesia. Dan tentu kita harapkan dikenal dunia, bahwa ada satu kegiatan budaya, festival budaya bernama Hoyak Tabuik di Kota Pariaman ini," kata Fadli.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, turut mengapresiasi dukungan dan perhatian pemerintah pusat yang telah memperhatikan budaya Pariaman.

"Setelah kita meresmikan museum di Kota Pariaman ini, akhirnya Kota Pariaman sekarang memiliki museum budaya dan akan kita kawal juga Tabuik menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO," ujarnya.

Vasko berharap acara budaya seperti ini dapat terus dilestarikan, dan apa yang dilakukan Kota Pariaman dan Sumatera Barat dapat menjadi sebuah barometer budaya bagi daerah-daerah lainnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post