Studi: Anak Prasekolah di AS Terpapar Zat Kimia yang Berpotensi Membahayakan. Foto: kornnphoto/Shutterstock
Paparan bahan kimia yang berpotensi membahayakan pada anak-anak usia dini semakin menjadi perhatian serius para peneliti dunia. Sebuah studi nasional yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menemukan, anak-anak prasekolah di Amerika Serikat secara rutin terpapar berbagai bahan kimia berbahaya.
Dikutip dari laman UC Davis Health, banyak di antaranya tidak dipantau secara rutin dan berpotensi mengganggu perkembangan tubuh dan otak.
Penelitian ini merupakan bagian dari program Environmental Influences on Child Health Outcomes (ECHO), didukung oleh National Institutes of Health (NIH), dan melibatkan tim peneliti dari berbagai lembaga di AS. Mereka menganalisis sampel urine dari 201 anak berusia 2 hingga 4 tahun yang tinggal di California, Georgia, New York, dan Washington.
Hasil penelitiannya menunjukkan:
96 zat kimia terdeteksi pada sedikitnya lima anak.
48 zat kimia ditemukan pada lebih dari separuh peserta.
34 zat kimia terdeteksi pada lebih dari 90 persen anak, termasuk sembilan bahan kimia yang belum tercakup dalam survei kesehatan nasional seperti (National Health and Nutrition Examination Survey) NHANES.
Kenapa Hasil Ini Mengkhawatirkan?
Menurut penulis utama studi sekaligus profesor Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat University of California Davis, Deborah H. Bennett, masa kanak-kanak merupakan periode kritis untuk perkembangan otak dan tubuh anak.
"Banyak dari zat kimia ini diketahui atau diduga dapat mengganggu hormon, fungsi kekebalan tubuh, hingga perkembangan kognitif anak," tutur Bennett.
Ilustrasi Anak Bermain di Luar Foto: stockpexel/Shutterstock
Kira-kira, dari mana saja sumber paparan berbagai zat kimia tersebut? Bennett menjelaskan, anak-anak dapat terpapar bahan kimia ini melalui aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, bermain, atau menghirup udara di dalam dan luar rumah. Kontak tangan ke mulut yang sering, serta berat badan yang relatif kecil, membuat mereka jauh lebih rentan dibanding orang dewasa.
Beberapa kelompok bahan kimia yang ditemukan antara lain:
Ftalat dan alternatifnya, digunakan dalam plastik, mainan, dan kemasan makanan.
Paraben, bahan pengawet dalam kosmetik, sampo, dan lotion.
Bisfenol (BPA dan BPS) yang biasa ditemukan pada plastik, lapisan kaleng, dan struk belanja.
Benzofenon, sering terdapat dalam tabir surya dan produk kosmetik.
Pestisida yang digunakan di rumah tangga dan pertanian.
Ester organofosfat (OPE), penghambat api pada furnitur dan bahan bangunan.
PAH (hidrokarbon aromatik polisiklik) dari asap kendaraan, makanan panggang, dan asap rokok.
Bakterisida (seperti triclosan) – ada dalam sabun antibakteri.
Studi ini juga mengungkap beberapa tren penting, yaitu paparan beberapa zat kimia seperti triclosan, paraben, PAH, dan ftalat, menurun selama periode 2010–2021. Namun, terjadi peningkatan pada zat alternatif seperti DINCH, pestisida baru (acetamiprid, pyrethroid), dan herbisida 2,4-D.
Anak sulung cenderung memiliki kadar bahan kimia lebih rendah dibanding adik-adiknya. Anak usia 2 tahun memiliki tingkat paparan lebih tinggi daripada usia 3–4 tahun. Selain itu, anak dari kelompok ras dan etnis minoritas menunjukkan kadar lebih tinggi untuk beberapa bahan kimia.
Bahkan, ketika dibandingkan dengan urine ibu selama masa kehamilan, beberapa anak memiliki kadar zat kimia yang lebih tinggi — termasuk ftalat, bisfenol S (BPS), dan pestisida seperti 3-PBA.
Ilustrasi anak berkebun. Foto: Shutterstock
Peneliti mengungkapkan studi ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan regulasi untuk melindungi anak-anak.
"Paparan awal terhadap bahan kimia seperti pestisida, plasticizer, dan penghambat api telah dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan dan gangguan hormonal," ujar Jiwon Oh, penulis studi dan peneliti pascadoktoral di UC Davis.
Cara Mengurangi Paparan Bahan Kimia pada Anak
Meskipun paparan tidak dapat dihindari sepenuhnya, orang tua dapat mengambil langkah sederhana berikut untuk menguranginya:
Pilih produk dengan label "bebas ftalat", "bebas paraben", dan "bebas pewangi".
Hindari plastik berlabel #3, #6, dan #7, karena bisa mengandung BPA atau zat serupa.
Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan.
Pastikan ventilasi rumah berfungsi dengan baik dan gunakan penyaring udara HEPA jika memungkinkan.
Batasi paparan pestisida, cucilah produk segar secara menyeluruh, dan pilih produk organik bila memungkinkan.
Bersihkan rumah secara rutin dengan kain lembap untuk mengurangi debu yang mungkin mengandung zat kimia.