Waspadai Sindrom Nefrotik pada Anak, Kebocoran Ginjal yang Bisa Berakibat Fatal - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Waspadai Sindrom Nefrotik pada Anak, Kebocoran Ginjal yang Bisa Berakibat Fatal
Jul 10th 2025, 13:36 by kumparanMOM

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A, Subsp.Nefro(K), M.Kes. Foto: dok. Tangkapan Layar
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A, Subsp.Nefro(K), M.Kes. Foto: dok. Tangkapan Layar

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A, Subsp.Nefro(K), M.Kes., mengingatkan orang tua untuk lebih waspada terhadap sindrom nefrotik atau kebocoran ginjal pada anak. Kondisi ini sering kali tidak disadari sejak awal karena gejalanya bisa tampak ringan atau tidak terlihat sama sekali.

Gejala Awal Sindrom Nefrotik pada Anak

Salah satu gejala utama sindrom nefrotik adalah pembengkakan pada tubuh anak, terutama di area wajah saat anak bangun tidur. Meski bengkak ini sering kali mereda di siang hari, keesokan harinya bisa muncul lagi.

"Bagaimana kita mengenali gejalanya? Biasanya, bengkak pada tubuh. Terutama, biasa terlihat pada saat bangun tidur. Lalu siang-siang, normal kembali. Kok besoknya muncul lagi lebih banyak? Kok besoknya mulai buncit? Kok buang air kecilnya semakin sedikit? Nah, itu biasanya yang mudah dilihat," ujar dr. Ahmedz dalam webinar IDAI, Selasa (8/7).

Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock

Namun, ia menekankan bahwa tidak semua kasus memperlihatkan gejala bengkak. Ada pula protein bocor melalui urine tanpa pembengkakan, sehingga sering tidak disadari.

Salah satu cara sederhana untuk mendeteksinya adalah memperhatikan adanya busa di urine anak, yang menandakan adanya kebocoran protein.

"Tetapi ada pula yang sulit dilihat. Nah, yang tidak terlihat itulah yang lebih berbahaya. Biasanya, protein lolos melalui urine, tetapi tidak ketahuan karena tidak ada bengkak. Nah, itu bisa kita detect dari ada atau tidaknya busa di dalam urine," imbuhnya.

Bahaya Sindrom Nefrotik bagi Anak

Jika tidak segera ditangani, sindrom nefrotik bisa menimbulkan komplikasi serius dalam jangka pendek, di antaranya:

Ilustrasi Ginjal pada Anak.   Foto: Shutterstock
Ilustrasi Ginjal pada Anak. Foto: Shutterstock

-Gagal sirkulasi darah, yang dapat mengganggu pasokan darah ke organ vital seperti otak dan jantung.

-Gangguan ginjal akut, yang meski ringan tetap dapat menyebabkan kerusakan dan memerlukan perawatan intensif, termasuk kemungkinan cuci darah.

-Gangguan pernapasan karena penumpukan cairan di perut dapat menekan paru-paru dan menghambat pernapasan anak.

Sementara, dampak jangka panjang sindrom nefrotik yakni:

-Penyakit ginjal kronik, yang muncul beberapa tahun setelah diagnosis awal.

-Gagal ginjal tahap akhir, yang mengharuskan pasien menjalani cuci darah terus-menerus.

"Dan bahaya jangka panjang, ini juga yang patut kita waspadai. Karena ini dampaknya mungkin baru terasa 2-5 tahun kemudian," pungkas dr. Ahmedz.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post