Ilustrasi suami ngorok atau mendengkur. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Banyak orang menganggap tidur telentang sebagai posisi paling nyaman karena tidak memberi tekanan pada sendi. Apakah Anda salah satunya, Moms?
Sayangnya, para ahli dari Mayo Clinic justru menyebut posisi ini sebagai yang paling berisiko, terutama jika Anda memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea atau sering mendengkur.
Tidur Telentang Bisa Ganggu Pernapasan
Ilustrasi pria mendengkur atau ngorok. Foto: Shutterstock
Menurut spesialis tidur dari Mayo Clinic, Dr. Lois Krahn, saat tidur telentang, lidah dan rahang dapat jatuh ke belakang dan menyempitkan saluran napas.
"Itulah kenapa banyak orang justru lebih sering mendengkur saat tidur dalam posisi ini," jelasnya.
Jadi, jika Anda atau pasangan kerap terganggu oleh suara dengkuran atau merasakan leher kaku setelah bangun tidur, posisi tidur ini patut diwaspadai.
Bagaimana dengan tidur tengkurap?
Ilustrasi tidur. Foto: Shutterstock
Tidur tengkurap memang membantu menjaga saluran napas tetap terbuka. Namun, posisi ini memberi tekanan ekstra pada tulang belakang dan leher. Akibatnya, Anda bisa mengalami nyeri di pagi hari.
Jadi, solusi terbaiknya adalah tidur menyamping, Moms.
Menurut ahli jantung dan direktur pusat tidur di Mayo Clinic, Dr. Virend Somers, tidur menyamping adalah posisi terbaik secara keseluruhan. Posisi ini membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan dapat mengurangi risiko mendengkur.
"Secara keseluruhan, tidur menyamping dengan posisi kepala sedikit terangkat — selama tetap nyaman — adalah pilihan yang baik," ujar Dr. Krahn.
Sleep Foundation juga merekomendasikan posisi tidur menyamping bagi Anda yang sering mengalami nyeri leher atau punggung. Gunakan bantal kecil di antara lutut untuk menjaga posisi pinggul tetap sejajar dan mencegah ketegangan di punggung bawah.
"Tanpa bantal di antara lutut, tidur menyamping bisa menarik bagian pinggul dan menimbulkan ketidaknyamanan," jelas Dr. Somers.