Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, bernama Slamet Nugraha (42) dikabarkan meninggal dunia di Taiwan. Keluarga berharap jenazah Slamet bisa dipulangkan ke Indonesia.
Marno, kakak ipar Slamet, mengatakan kabar meninggalnya Slamet didapat dari teman Slamet sesama PMI.
"(Kabar meninggalnya Slamet) hari Sabtu (21/6) malam, kisaran jam 20.15 WIB," kata Marno kepada wartawan di Gunungkidul.
"Disampaikan pada saya bahwa adik saya yang namanya Selamat Nugroho, itu meninggal dunia. (Yang menyampaikan) temannya dari Taiwan disampaikan ke temannya yang pulang. Yang temannya ini (PMI) resmi sudah habis kontrak," jelasnya.
Ilustrasi Bendera Taiwan. Foto: AFP
Sempat Dikabarkan Sakit
Slamet sempat dikabarkan sakit. Teman Slamet yang kebetulan pulang ke Indonesia itu bilang ke Marno agar keluarga mendoakan kesembuhan Slamet.
"Akhirnya dibawa ke rumah sakit. Dijenguk oleh temannya ternyata itu sudah meninggal. Mereka berusaha menghubungi keluarga lewat temannya yang pulang," jelasnya.
Belum Mendapat Foto Terkini
Meski sudah mendapat kabar ini, Marno dan keluarga mengaku belum mendapatkan foto terkini Slamet.
"Keluarga saya belum bisa memastikan, karena apa? Karena belum ada foto atau apa pun fisik mereka. Untuk itu, harapan saya dari keluarga, kalau itu memang adik saya betul, itu dikirimlah foto wajah untuk meyakinkan keluarga saya bahwa itu betul-betul adik saya yang meninggal pada saat ini," jelasnya.
Berharap Dibantu Pemulangan
Jika benar Slamet sudah meninggal dunia, keluarga berharap ada bantuan untuk memulangkan jenazah.
"Harapan dari keluarga saya karena perekonomianlah keluarga saya sangat kurang untuk biaya kepulangan jenazah, itu mohon dari pihak mana pun atau dari KBRI langsung, itu mohon dengan sangat amat, itu memulangkan adik saya dari Taiwan," bebernya.
Marno kakak ipar Slamet Nugraha (42), PMI ilegal asal Gunungkidul yang dikabarkan meninggal dunia di Taiwan. Foto: Dok. Istimewa
6 Tahun Bekerja di Taiwan Secara Ilegal
Marno mengakui Slamet bekerja di Taiwan melalui jalur yang tidak resmi. Total Slamet sudah bekerja selama 6 tahun di Taiwan.
"6 tahun kan (PMI) ilegal. Itu cara kerjanya tidak tetap karena di mana mereka mencari amannya, pastinya," kata Marno.
Sepengetahuan keluarga, Slamet bekerja sebagai buruh pabrik. Ketika libur bekerja, Slamet bekerja serabutan, misalnya tukang tebang kayu.
Slamet sering mengabari keluarga dengan video call. Termasuk terakhir mengaku kelelahan.