Suami Bilang Kata-kata Menyakitkan, Bagaimana Cara Memaafkannya? Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Dalam pernikahan, setiap pasangan tentu berharap kehidupan berjalan manis dan penuh kasih sayang. Tetapi kenyataannya, siapa pun bisa terpeleset lidah, termasuk suami Anda. Jadi, jika Anda sedang bertanya-tanya bagaimana cara memaafkan suami yang mengatakan hal-hal menyakitkan, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian, Moms
Dikutip dari laman Marriage, suami Anda mungkin bukan orang jahat dan dia hanya manusia biasa. Sama seperti kita, dia juga bisa kelepasan bicara saat marah, stres, atau bahkan tanpa sadarinya. Kita tidak lantas membenarkan kata-kata menyakitkan, tapi memahami bahwa semua orang bisa khilaf adalah langkah awal untuk memaafkan.
Yang perlu diingat, tidak semua percakapan yang membuat kita tidak nyaman bisa dikategorikan sebagai "menyakitkan". Kadang, kita merasa tersinggung bukan karena niat buruk, tapi karena perbedaan cara komunikasi atau latar belakang yang berbeda.
Mengapa Suami Mengucapkan Hal Menyakitkan?
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa mengatakan hal yang menyakitkan. Bisa karena sedang merasa terancam, lelah, atau membawa pola komunikasi dari masa kecilnya. Misalnya, ada pria yang tumbuh dengan keyakinan bahwa menunjukkan emosi bukan hal yang pantas, sehingga memilih bersikap kasar daripada terlihat lemah.
Namun, kadang rasa sakit itu juga datang dari persepsi kita sendiri. Penelitian menunjukkan, persepsi terhadap ucapan pasangan bisa dipengaruhi oleh tingkat kepuasan dalam hubungan. Jadi, saat hubungan sedang renggang, kita cenderung lebih mudah merasa tersinggung.
Kalau sudah begitu, Anda perlu tahu kuncinya: Komunikasi yang sehat. Ya Moms, agar komunikasi berjalan lebih baik, penting bagi Anda dan suami untuk belajar menyampaikan pikiran dan perasaan dengan cara yang sehat dan asertif. Gaya komunikasi yang pasif atau agresif hanya akan memperbesar jarak.
Lakukan Ini untuk Memaafkan Suami yang Telah Berkata-kata Menyakitkan
Ilustrasi pasangan suami istri bertengkar atau berdebat. Foto: Shutterstock
Moms, jika Anda siap untuk mulai memaafkan, maka coba terapkan beberapa tips ini yang mungkin bisa membantu:
1. Validasi Emosi
Apa yang Anda rasakan itu nyata dan valid. Jangan menyepelekan perasaan Anda sendiri hanya karena ingin terlihat kuat.
2. Cari Ruang untuk Menenangkan Diri
Alih-alih langsung membalas atau memperpanjang konflik, cobalah menulis di jurnal, berbagi dengan teman yang suportif, atau lakukan aktivitas yang membuat hati lebih tenang.
3. Lihat Masalah Secara Objektif
Coba bayangkan situasi ini dialami oleh orang lain. Apakah ada sudut pandang lain yang mungkin belum Anda lihat?
4. Fokus pada Hal Positif dalam Hubungan
Ingatlah kembali momen-momen baik bersama suami. Apa yang membuat Anda jatuh cinta kepadanya? Hal-hal kecil ini bisa menjadi pondasi untuk membangun kembali kehangatan yang sempat pudar.
Ingat! Memaafkan bukan berarti melupakan kesalahan atau membiarkan diri terus-menerus tersakiti. Memaafkan adalah keputusan untuk tidak membiarkan luka lama terus-menerus mengendalikan hidup dan hubungan Anda.
Jika cinta dan komitmen masih ada, maka memaafkan bisa menjadi jembatan menuju hubungan yang lebih dewasa, kuat, dan penuh pengertian. Dan siapa tahu, lewat proses ini, Anda dan suami justru bisa jadi pasangan yang lebih solid dari sebelumnya. Setuju, Moms?