Studi: Anak Perempuan yang Dekat dengan Ayah Punya Kesehatan Mental yang Baik - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Studi: Anak Perempuan yang Dekat dengan Ayah Punya Kesehatan Mental yang Baik
Jul 6th 2025, 17:51 by kumparanMOM

Ayah dan anak perempuan. Foto: Art_Photo/Shutterstock
Ayah dan anak perempuan. Foto: Art_Photo/Shutterstock

Ibu dan ayah punya peran yang sama penting dalam pengasuhan, baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan. Bagi anak laki-laki, ia biasanya meniru ayah tentang bagaimana caranya bersikap dan memecahkan masalah.

Bagaimana dengan anak perempuan?

Penelitian berjudul The Impact of Fathers on Children oleh Peter B. Gray, PhD. and Kermyt G. Anderson, PhD., menemukan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan bisa membangun kesadaran diri anak, hingga bagaimana caranya ia berperilaku dalam bersosialisasi.

Keterlibatan Ayah dalam Membentuk Kesehatan Mental Anak di Masa Depan

Ayah adalah pria pertama yang ditemui anak perempuannya. Bahkan, banyak yang bilang ayah adalah cinta pertama anak perempuan. Kedekatan hubungan ayah dan anak yang baik ternyata memiliki pengaruh besar saat anak perempuan tumbuh dewasa.

Penelitian yang dilakukan di University of Oxford, Inggris menemukan anak perempuan yang dekat dengan ayahnya cenderung tidak menghadapi masalah kesehatan mental di masa depan saat tumbuh jadi perempuan dewasa. Dengan kata lain, anak akan jadi lebh tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan karena banyak belajar dari ayahnya.

Ilustrasi Anak Perempuan Menangis saat Bersama Ayah. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Anak Perempuan Menangis saat Bersama Ayah. Foto: Shutterstock

Dukungan penuh ayah terhadap anak perempuannya juga mampu membuat anak tumbuh dewasa secara mandiri dan percaya diri, Moms.

Selain itu, Relationship therapist asal Illinois, Amerika Serikat, Dr. Judith Wright, dalam wawancara dengan Marie Claire, juga menjelaskan kenapa banyak perempuan yang secara tidak sadar menyukai dan mencari laki-laki yang memiliki kemiripan dengan ayah.

Ilustrasi ayah dengan anak perempuannya yang sudah dewasa. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Ilustrasi ayah dengan anak perempuannya yang sudah dewasa. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock

Menurut Judith, interaksi antara anak perempuan dengan ayah yang sudah berlangsung sejak kecil, merupakan kesempatan pertamanya dalam melakukan komunikasi dengan lawan jenis. Judith menyebutnya sebagai pre-sexual programming atau pemrograman praseksual.

"Saat masih anak-anak, kita membangun sebuah skema mengenai apa itu cinta secara tidak sadar, berdasarkan bagaimana kita diperlakukan oleh pengasuh utama kita (orang tua). Kemudian, saat memasuki usia dewasa, kita akan memiliki ketertarikan terhadap orang-orang yang dapat menstimulasi perasaan yang sama," jelas Judith.

Dalam kata lain, perasaan aman yang dirasakan berkat asuhan dan kehadiran ayah saat kecil, membuat anak cenderung mencari perasaan aman yang sama saat sudah dewasa. Fenomena ini pun dipercaya terjadi secara tidak sadar; sering kali anak tidak menyadari bahwa ia tengah merasa tertarik dengan laki-laki yang sifat dan perilakunya mirip ayahnya, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post