Empeng atau pacifier kerap digunakan untuk membantu menenangkan bayi. Tak sedikit orang tua yang percaya bahwa empeng dapat membuat bayi lebih tenang, cepat tertidur, atau berhenti menangis.
Namun, benarkah empeng diperlukan? Apa saja manfaat dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang si kecil?
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) dan Dokter Umum dr. Talitha Dinda Gunawan, merangkum beberapa informasi menarik seputar penggunaan empeng untuk bayi berikut ini.
Manfaat Penggunaan Empeng atau Pacifier untuk Bayi
Tak selalu buruk, mengisap tanpa makan (non-nutritive sucking atau NNS), seperti saat bayi mengisap pacifier, merupakan kemampuan alami yang sudah dimiliki bayi sejak di dalam kandungan. Aktivitas mengisap pacifier ternyata memiliki beberapa manfaat, terutama untuk bayi yang baru lahir atau lahir prematur. Beberapa manfaat pacifier bagi bayi antara lain:
Membantu latihan menyusu
Gerakan mengisap pacifier bisa melatih otot mulut bayi agar siap untuk menyusu dengan lebih baik.
Menenangkan bayi
Mengisap pacifier dapat membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman.
Ilustrasi bayi baru lahir pakai empeng. Foto: Shutter Stock
Mendukung pencernaan dan tidur
Aktivitas ini membantu bayi menjadi lebih teratur secara perilaku, termasuk dalam hal tidur dan buang air.
Mengurangi rasa sakit
Pacifier bisa membantu meredakan rasa sakit saat bayi menjalani tindakan medis, seperti suntikan atau pemeriksaan.
Mendukung bayi prematur
Untuk bayi yang dirawat di NICU, penggunaan pacifier bisa membantu mereka mulai belajar menyusu dan mempercepat waktu pulang dari rumah sakit.
Menurunkan risiko SIDS
Penggunaan empeng saat tidur dikaitkan dengan penurunan risiko kematian mendadak pada bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Risiko dan Dampak Negatif Empeng untuk Bayi
Meski pacifier bisa memberikan kenyamanan bagi bayi, cara dan waktu penggunaannya yang tidak tepat justru dapat menimbulkan berbagai risiko bagi tumbuh kembang anak. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain:
Empeng bayi. Foto: Empeng bayi/shutterstock
Gangguan Menyusui
Jika pacifier diberikan terlalu dini, terutama pada bayi yang masih belajar menyusu, hal ini bisa menyebabkan kebingungan puting (nipple confusion). Bayi bisa menjadi bingung antara mengisap puting ibu dan pacifier, sehingga proses menyusui bisa terganggu.
Ketergantungan
Penggunaan pacifier dalam jangka panjang dapat membuat anak menjadi sangat bergantung padanya untuk tidur atau tenang. Beberapa anak bahkan akan sulit tidur jika pacifier tidak ada.
Masalah Pertumbuhan Gigi
Penggunaan pacifier dalam jangka panjang, atau penambahan zat pemanis pada pacifier dapat mengganggu pertumbuhan gigi. Gangguan ini dapat menyebabkan gigi menjadi maju ke depan atau pertumbuhan gigi tidak sejajar.
Risiko Infeksi Telinga Tengah
Bayi yang menggunakan pacifier secara terus-menerus lebih berisiko mengalami infeksi telinga tengah (otitis media), terutama setelah usia 6 bulan.
Kapan dan Bagaimana Penggunaan yang Tepat?
Ilustrasi Anak Balita Pakai Empeng. Foto: Szefei/Shutterstock
Bila bayi menyusu ASI, sebaiknya pacifier diberikan setelah proses menyusui sudah berjalan lancar, yaitu sekitar usia 3–4 minggu, terutama pada waktu tidur. Disarankan untuk mulai menghentikan penggunaan empeng secara bertahap mulai dari 6 bulan sampai usia 1 tahun, dan sebaiknya benar-benar dihentikan sebelum usia 3 tahun.
Nah Moms, agar penggunaan empeng aman, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
• Jangan tambahkan zat atau makanan manis ke pacifier.
• Selalu bersihkan pacifier secara rutin.
• Periksa pacifier secara berkala. Jika ada retak atau bagian rusak, segera ganti.