Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah bus setelah serangan rudal dari Iran, di Herzliya, Israel, Selasa (17/6/2025). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Konflik terbuka antara Iran-Israel sudah berlangsung sepekan. Meski begitu, belum ada tanda-tanda situasi akan mereda, sebab serangan masih dilancarkan oleh masing-masing pihak yang bertikai.
Apa saja perkembangan terkini dari konflik yang sudah berlangsung sepekan itu. Simak rangkuman kumparan berikut.
Untuk Pertama Kalinya Iran Gunakan Rudal Sejil Hantam Israel
Serangan Iran ke Israel menjadi 'panggung debut' rudal balistik jarak menengah Sejil dalam kondisi tempur untuk pertama kalinya. Hal ini dilaporkan kantor berita Tasnim.
Sementara mengutip TASS, Garda Revolusi Islam (IRGC) mengungkapkan Iran meluncurkan 3 rudal Sejil ke wilayah Israel.
Rudal Sejil Iran dipamerkan di Teheran. Foto: Stringer/AFP
Sejil merupakan rudal balistik jarak menengah dua tahap dengan jangkauan maksimal 2 ribu kilometer. Rudal ini pertama kali diuji pada 2008.
Gelombang Serangan Rudal Iran Hantam Ramat Gan dan Tel Aviv, 32 Orang Luka
Iran melepaskan serangna rudalnya, pada Kamis (19/6). Serangan ini jatuh di kota Ramat Gan dan Tel Aviv.
"Kami menyediakan perawatan medis dan evakuasi ke rumah sakit bagi dua orang luka parah," kata kantor juru bicara MDA seperti dikutip dari AFP.
"Sebanyak 30 orang lainnya berada dalam kondisi luka ringan akibat ledakan dan luka serpihan," sambung mereka.
Akibat seranga ini, sirine waspada dibunyukan di berbagai wilayah di Israel. Warga diminta berlindungan ke shelter terdekat dari posisi mereka berada.
Petugas darurat bekerja di lokasi kejadian setelah serangan rudal dari Iran ke Israel, di Ramat Gan, Israel, Kamis (19/6/2025). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Sementara itu, kerusakan parah terjadi di Kota Ramat Gan. Sebuah kota yang berbatasan dengan Tel Aviv.
Terlihat puing-puing imbas hantaman rudal berada di hampir seluruh jalanan. Kaca-kaca dari jendela yang pecah karena rudal Israel turut pula memenuhi ruas jalanan di sana. Ramat Gan merupakan kawasan gedung pencakar langit di Israel, termasuk gedung Bursa Efek Israel.
Adapun mobil-mobil rusak masih berada di jalanan yang tertutup debu dan puing sisa serangan Iran.
Serangan Iran Hantam RS di Israel, Salah Sasaran
Sebuah rudal Iran menghantam RS di Ber Sheva. Sebetulnya, Iran menargetkan markas intelijen Israel. Hal ini dilaporkan Kantor Berita Republik Islam Iran IRNA.
"Target utama serangan rudal pagi ini adalah markas komando dan intelijen [militer Israel] yang besar (IDF C41) dan kamp intelijen militer di Gav-Yam Technology Park," kata laporan IRNA, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (19/6).
Suasana bangunan rumah sakit yang hancur akibat serangan Iran ke Israel di Tel Aviv, Israel, Kamis (19/6/2025). Foto: Jack Guez/AFP
IRNA mengatakan, fasilitas yang jadi target lokasinya tepat di sebelah rumah sakit Soroka di Be'er Sheva. IRNA juga mengeklaim rumah sakit hanya mengalami kerusakan kecil akibat gelombang kejut dari serangan rudal.
"Infrastruktur militer merupakan target yang tepat dan langsung," lanjutnya.
Militer AS Mendekat ke Timur Tengah, Usai Trump Sebut Kemungkinan AS Akan Terlibat Langsung Serang Iran
Pada Rabu (18/6) Presiden Donald Trump mempertimbangkan bakal terlibat langsung untuk menyerang Iran. Hal ini juga diperkuat oleh sejumlah pejabat di Gedung Putih yang menyebut segala opsi masih tersedia dan terbuka "di atas meja".
Jet tempur F-16 Angkatan Udara AS. Foto: Jung Yeon-je / AFP
Sehari kemudian pada Kamis (19/6) sejumlah besar instrumen perang AS sudah merapat ke Timur Tengah.
Ada 12 pesawat tempur F-16 AS dari pangkalan di Italia sudah ditempatkan di Prince Sultan, Arab Saudi.
Sejumlah Kapal AL AS juga sudah berada di Timur Tengah, seperti Kapal Perusak USS Sulivans, USS Arleigh Burke, dan USS Thomas Hudner.
Angkatan Laut AS ini menunjukkan helikopter MH-60S Sea Hawk melayang di atas kapal induk USS Carl Vinson saat beroperasi di Timur Tengah, 12 April 2025. Foto: Petty Officer 3rd Class Nathan Jordan/Via AP Photo
Laporan beberapa pejabat AS, USS Sulivans dan USS Arleigh Burke telah menembak jatuh rudal Israel yang menargetkan Israel.
Tak hanya itu, kapal induk USS Carl Vinson dan USS Nimitz juga berada di sana.
Ali Khameini, Kemungkinan Keterlibatan AS Menguat dari Hari ke Hari
Sementara, Ayatollah Ali Khamenei sudah mencium campur tangan AS dalam serangan Israel ke negaranya.
"Kecurigaan keterlibatan AS dalam langkah jahat yang dilakukan oleh rezim Zionis memang sudah ada, namun menimbang pernyataan mereka belakangan ini, kecurigaan ini kian menguat dari hari ke hari," cuitnya.
"Fakta bahwa "teman-teman" Amerika rezim Zionis telah ikut campur dan melontarkan pernyataan semacam itu justru menjadi tanda kelemahan dan ketidakmampuan rezim tersebut," ujarnya
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
Khamenei juga menegaskan tak gentar dengan ancaman Trump agar Iran menyerah tanda syarat.
"Presiden AS mengancam kami. Dengan retorikanya yang absurd, dia menuntut rakyat Iran menyerah kepadanya. Mereka seharusnya melontarkan ancaman kepada orang-orang yang takut diancam. Bangsa Iran tidak gentar dengan ancaman semacam itu," ujar Khamenei.
AS Sebut Iran Bisa Produksi Bom Nuklir dalam Beberapa Pekan Ke Depan
AS menuduh Iran bisa memproduksi senjata nuklir dalam beberapa pekan ke depan, tergantung perintah dari pemimpin tertinggi mereka.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt. Foto: Mandel Ngan/AFP
"Iran telah memiliki semua kebutuhan untuk punya senjata nuklir. Tinggal menunggu arahan dari Pemimpin Tertinggi untuk, maka dalam hitungan pekan, Iran bisa memproduksi senjata tersebut," ucap Jubir Gedung Putih Karoline Leavitt dilansir AFP, Kamis (19/6).
Tudingan ini muncul usai AS mengancam akan melakukan aksi militer kepada Iran. AS tengah bersiap, terakhir, Presiden Donald Trump telah mengumpulkan Dewan Keamanan Nasional untuk membicarakan opsi serangan ke Iran.