Camp edukatif terbesar di Asia hadir di Jakarta untuk mengisi libur sekolah. Foto: Dok. Istimewa
Camp edukatif terbesar di Asia resmi hadir di Jakarta dan Surabaya untuk mengisi libur sekolah. Dilansir keterangan resmi yang diterima kumparan, lebih dari 300 anak dan remaja Indonesia tergabung dalam program spektakuler I AM GIFTED!™ CAMP, sebuah holiday camp edukatif berskala Asia yang diselenggarakan oleh JMAkademi.
Dirancang khusus untuk anak-anak usia 9–19 tahun, I AM GIFTED!™ CAMP menjadi ruang transformasi total, tempat di mana anak-anak dibekali dengan karakter kuat, soft skills unggul, dan mental juara.
Program ini juga akan menjadi bekal penting untuk menghadapi era modern yang serba cepat dan penuh tantangan, khususnya di zaman Artificial Intelligence (AI) seperti sekarang.
"Di era serba AI dan kecepatan teknologi seperti sekarang, kemampuan akademik saja tidak cukup. Anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan soft skills yang tajam, seperti kemampuan komunikasi, adaptasi, percaya diri, serta daya saing yang sehat," ujar Coach A Ricky Suroso, Director Learning Development JMAkademi.
"Itulah mengapa I AM GIFTED!™ CAMP sangat relevan. Ini bukan cuma kegiatan liburan, tapi latihan hidup untuk jadi generasi AI-ready," tambahnya.
Camp edukatif terbesar di Asia hadir di Jakarta untuk mengisi libur sekolah. Foto: Dok. Istimewa
Lebih lanjut, Ricky menekankan bahwa orang tua perlu membekali anak-anaknya di usia 'golden' untuk tangguh dalam karakter, dan memiliki daya juang yang tinggi. Untuk itu, di program ini mereka menggunakan simulasi outdoor yang bisa mengubah cara remaja berpikir, bertindak, dan makin termotivasi untuk mau menjadi pemenang dalam hidupnya.
Selama empat hari pelaksanaan di Jakarta, peserta akan terlibat dalam berbagai sesi pelatihan yang intensif, namun fun. Misalnya bagaimana mereka menemukan dirinya dan percaya diri, mampu menghadapi tantangan dengan memunculkan jiwa kepemimpinan, dan kerjasama tim yang dinamis.
Ada pula sesi teknik cara belajar cepat dan jitu untuk membaca cepat, menghafal, dan strategi belajar gaya baru.
"Dari usia muda mereka akan diajarkan untuk melakukan 'Setting & Future Mapping', tentunya yang tidak kalah penting adalah belajar ilmu komunikasi, bagaimana menggunakan 'Emotional Intelligence'," kata Ricky.
Selain itu, anak-anak juga akan diajak aktif dalam games edukatif, diskusi kelompok, simulasi kepemimpinan, dan refleksi diri. Semua dikemas secara modern, kreatif, dan menyentuh sisi emosional peserta—baik mereka yang masih duduk di bangku SD hingga remaja SMA," pungkasnya
