Roemah Koffie Hadirkan Produk Biji Kopi yang Terinspirasi dari Lagu Daerah - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Roemah Koffie Hadirkan Produk Biji Kopi yang Terinspirasi dari Lagu Daerah
May 18th 2025, 10:00 by kumparanFOOD

Produk Koffie Tins dari Roemah Koffie. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
Produk Koffie Tins dari Roemah Koffie. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan

Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan budaya tak ternilai, mulai dari seni rupa, musik, hingga cita rasa kopi yang khas. Setiap pulau memiliki cerita tersendiri, termasuk dalam setiap cangkir kopi yang kita nikmati.

Terinspirasi dari kekayaan ini, salah satu coffee roastery, Roemah Koffie, baru saja memperkenalkan inovasi produk terbaru mereka yang bernama Koffie Tins.

Acara peluncuran Koffie Tins dari Roemah Koffie di World of Coffee Jakarta 2025. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
Acara peluncuran Koffie Tins dari Roemah Koffie di World of Coffee Jakarta 2025. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan

Koffie Tins merupakan produk biji kopi premium dalam bentuk kemasan kaleng eksklusif. Produk ini menjadi wujud komitmen Roemah Koffie untuk menghadirkan kekayaan rasa, budaya, dan kisah kopi Indonesia. Koffie Tins hadir dalam tiga varian yang masing-masing diberi nama dari lagu daerah Indonesia.

Tiga varian ini memiliki nama unik yang merepresentasikan keautentikan rasa kopi dari Sumatera. Pertama, ada varian "Rambadia" yang melambangkan semangat kebersamaan, kesejahteraan, dan harmoni dalam kehidupan. Lalu, varian "Anak Daro" terinspirasi dari kisah legendaris Minangkabau, menggambarkan rasa manis dan hangatnya kasih sayang. Terakhir, ada varian "Tondiku" yang menampilkan kekayaan alam dan tradisi dari tanah Batak.

Varian Rambadia menjadi inspirasi kampanye utama Roemah Koffie. Nama ini diambil dari lagu daerah Batak yang melambangkan nilai harmoni, persatuan, dan kebersamaan antar manusia. Dengan kemasan kaleng premium, varian Rambadia menampilkan desain yang dihiasi motif kain Ulos yang menampilkan simbol kasih sayang, kebersamaan, dan doa dalam budaya Batak.

Salah satu varian Koffie Tins milik Roemah Koffie, Rambadia. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
Salah satu varian Koffie Tins milik Roemah Koffie, Rambadia. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan

Chief Executive Officer (CEO) Roemah Koffie, Felix TJ, mengatakan bahwa Rambadia adalah langkah Roemah Koffie dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia lewat kopi. Ia menambahkan bahwa produk ini juga cocok menjadi cinderamata yang elegan untuk mengenalkan kebudayaan Batak.

"Lewat Rambadia, kami ingin memperkenalkan Indonesia kepada dunia dengan cara yang bermakna, saya ingin membawa nilai-nilai budaya dan semangat kebersamaan di industri kopi… Kalau kamu bawa ini untuk dijadikan cinderamata ke orang lain, ini bakal jadi nilai tersendiri sekaligus kebanggaan untuk menampilkan warisan budaya kita," ungkap Felix TJ selaku CEO Roemah Koffie, saat Peluncuran Perdana Koffie Tins di World of Coffee Jakarta 2025, Kamis (15/5).

CEO Roemah Koffie, Felix TJ, saat acara Peluncuran Perdana Koffie Tins di World of Coffee Jakarta 2025. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
CEO Roemah Koffie, Felix TJ, saat acara Peluncuran Perdana Koffie Tins di World of Coffee Jakarta 2025. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan

Koffie Tins Rambadia menggunakan biji kopi dari dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah, Gayo, Aceh, yang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik. Lalu, mengapa produk yang mengusung budaya Batak justru memakai kopi dari Gayo? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak banyak orang, tetapi ternyata kombinasi ini bukan tanpa alasan.

Felix TJ menjelaskan bahwa ia menghadapi tantangan karena lahan pertanian kopi di Indonesia belum merata. Kopi dari daerah Gayo dipilih karena kapasitas produksinya yang besar. Kendala pasokan dari daerah seperti Sidikalang membuat produk ini menggunakan kopi Gayo meski mengusung budaya Batak. Namun, ia menambahkan bahwa Roemah Koffie sangat terbuka untuk bekerja sama jika ada sumber daya yang memadai untuk mendukung orisinalitas kopi Batak.

"Inilah kesulitan dan tantangan kita untuk bisa menaikkan kopi di Indonesia, karena belum rata, saat ini yang terbesar kapasitasnya masih di daerah Gayo. Untuk daerah Sidikalang, kapasitas kopinya masih sangat terbatas… Kalau memang ada sumber daya yang bisa kita kerja samakan dengan baik, saya sangat terbuka," jelas CEO Roemah Koffie, Felix TJ.

Produk Koffie Tins, mulai dari Rambadia, Anak Daro, hingga Tondiku, tersedia dengan harga spesial di booth World of Coffee Jakarta 2025. Satu kaleng dibanderol Rp 639.000, sementara bundling tiga kaleng ditawarkan seharga Rp 1.500.000. Selain itu, Koffie Tins juga bisa dibeli langsung di toko Roemah Koffie dan melalui marketplace dengan stok terbatas.

Reporter Salsha Okta Fairuz

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post