Pengenalan lingkungan sekolah menjadi tahap penting untuk membentuk kesan awal peserta didik baru. Oleh sebab itu, kehadiran jingleMPLS Ramah 2025 memberikan pendekatan kreatif yang mampu menyemarakkan suasana secara menyenangkan.
Melalui Mengubah Ide Menjadi Duit, Deti Yektiningsih (2012:112) menjelaskan jingle biasa digunakan sebagai lagu singkat untuk iklan sebuah produk. Jingle MPLS juga dapat berperan menanamkan pesan positif secara efektif dan menyenangkan.
Jingle MPLS Ramah 2025 dipilih sebagai media karena sifatnya yang mudah diingat dan menghibur tanpa mengurangi unsur edukatif. Lirik yang sederhana dan irama ceria membuat siswa lebih antusias mengikuti kegiatan, yang dapat dibuat dengan contoh berikut:
1. Nada seperti Lagu "Aku Seorang Kapiten"
Aku seorang siswa baru
Di sebuah sekolah baru
Ada guru dan teman baru
Aku siap menimba ilmu!
2. Nada seperti Lagu "Kalau Kau Suka Hati"
Kalau kau anak baru, tepuk tangan
Kalau kau anak baru, tepuk tangan
Kalau kau anak baru, kenalan jangan ragu
Yuk kita MPLS penuh tawa!
3. Nada seperti Lagu "Balonku Ada Lima"
Waktunya MPLS
Kenalan sekolah baru
Ketemu teman baru,
Guru-guru yang lucu
Jangan takut, ayo maju
Kita seru bersama
MPLS penuh warna
Yuk semangat semua
4. Nada seperti Lagu "Naik Delman"
Hari pertama sekolah,
Ku senang gembira
MPLS waktunya kenal
Semua yang ada
Ada kakak OSIS lucu
Dan guru yang ramah
Sekolah jadi rumah baru
Yuk semangat belajar
5. Nada seperti Lagu "Pelangi-Pelangi"
MPLS-MPLS oh indah sekali
Ramai dan ceria, juga penuh tawa
Teman-teman baru, guru-guru juga
Yuk semua semangat, jadi siswa berprestasi
Dengan memanfaatkan lagu anak-anak yang familiar, kegiatan MPLS menjadi lebih ceria dan mudah diterima. Jingle tersebut juga memperkuat karakter positif yang dibutuhkan di lingkungan pendidikan masa kini.
Penggunaan jingle MPLS Ramah 2025 mampu mempererat hubungan antara siswa baru dan lingkungan sekolah. Lagu-lagu ini mengangkat nilai keramahan, inklusi, dan semangat belajar yang dibungkus dalam bentuk yang menyenangkan. (HAN)