Apa Itu Jukut Goreng yang Sedang Tren Disajikan di Rumah Makan ala Sunda? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apa Itu Jukut Goreng yang Sedang Tren Disajikan di Rumah Makan ala Sunda?
Jun 25th 2025, 16:00 by kumparanFOOD

Ilustrasi jukut atau selada air goreng. Foto: Shutterstock
Ilustrasi jukut atau selada air goreng. Foto: Shutterstock

Beberapa rumah makan, warung, hingga restoran kini menyediakan jukut goreng sebagai salah satu menu andalannya. Tapi sebenarnya, apa itu jukut goreng?

Jukut sejatinya adalah olahan sayuran yang populer di Jawa Barat. Salah satu menu masakan Sunda ini mulai populer di kalangan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan.

Arti kata "jukut" sendiri dalam bahasa Sunda adalah "sayuran" atau "rumput". Namun, kebanyakan jukut yang dimaksud adalah merujuk pada sayuran selada air atau dikenal juga dengan sebutan watercress.

Selada air merupakan jenis sayuran hijau yang memiliki tekstur renyah serta daun beraroma citrus. Sayuran ini biasa dimakan dengan cara direbus untuk lalapan atau ditumis.

Ilustrasi jukut atau selada air goreng. Foto: Shutterstock
Ilustrasi jukut atau selada air goreng. Foto: Shutterstock

Namun, masyarakat Bandung kemudian menemukan cara baru dalam mengolah selada air, yakni digoreng hingga kering. Kemudian menu ini dinamakan jukut goreng. Sayuran goreng ini menjadi pelengkap dalam hidangan seperti nasi dengan lauk ayam goreng dan sambal.

Jukut yang telah digoreng biasanya menghasilkan rasa hambar namun bertekstur renyah. Beberapa tempat makan mengolah jukutnya dengan menaburkan tambahan garam hingga bumbu penyedap untuk meningkatkan rasanya.

Tapi, bagaimana dengan efek samping mengonsumsi jukut goreng bagi kesehatan?

Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock
Ilustrasi kol goreng Foto: dok.shutterstock

Sejatinya, banyak pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak mengolah sayuran dengan cara digoreng. Ini karena, menggoreng sayuran dengan suhu tinggi dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, sama halnya dengan menyajikan kol goreng, menurut Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS pernah menjelaskan kepada kumparanFOOD bahwa memasak makanan dengan cara digoreng membuat kalorinya jadi tinggi.

Kalori tinggi tersebut berasal dari minyak yang terserap oleh sayuran. Begitu juga dengan selada air akan menyerap banyak minyak ketika digoreng hingga kering.

Prof Ali juga mengingatkan untuk menghindari menggoreng sayuran dengan minyak jelantah atau, minyak bekas yang sudah digunakan berulang kali hingga warnanya menghitam.

"Memakai minyak jelantah ini dalam percobaan hewan bisa menyebabkan tumor," pungkasnya.

Nah, jadi sebaiknya pertimbangkan lagi makanan yang kamu pilih, ya. Menyantap jukut goreng sekali-kali tak apa, tapi sebaiknya jangan terlalu sering.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post