Ilustrasi pesawat mendarat. Foto: frank_peters/Shutterstock
Meskipun pesawat dikategorikan sebagai alat transportasi teraman di dunia, tapi kendaraan ini tetap saja membuat ngeri banyak penumpang. Sebab, peluang hidup penumpang yang mengalami kecelakaan pesawat cukup kecil.
Kecelakaan pesawat bisa terjadi saat tengah mengudara, proses lepas landas (take-off), maupun mendarat (landing). Namun, menurut data yang dikutip dari ABC News, sebenarnya momen krusial dalam penerbangan adalah saat mendarat.
Apabila terjadi masalah saat proses mendarat, awak kabin hanya punya waktu sedikit untuk mencari solusi, sehingga kemungkinan gagal pendaratan lebih tinggi. Lantas, apa saja penyebab pesawat gagal mendarat?
Penyebab Pesawat Gagal Mendarat
Ilustrasi pesawat mendarat. Foto: frank_peters/Shutterstock
Penyebab pesawat gagal mendarat cukup beragam, mulai dari masalah internal, seperti mesin, faktor eksternal, maupun keduanya. Salah satu kasus kegagalan mendarat karena faktor internal, sekaligus eksternal terjadi di Korea Selatan pada akhir tahun lalu.
Dikutip dari Intelligence, pesawat Jeju Air 737 yang terbang dari Bangkok, Thailand, menuju Muan, Korea Selatan, gagal mendarat karena sempat menabrak sekawanan burung. Lalu ada burung yang terhisap ke dalam mesin, sehingga menyebabkan kerusakan.
Video yang diambil dari darat menunjukkan kepulan asap keluar dari mesin kanan pesawat Jeju Air. Ini adalah tanda bahwa kompresor pesawat macet, sehingga mesin kehilangan sebagian atau seluruh daya dorongnya.
Saat pesawat berusaha untuk mendarat, kecelakaan tidak terelakkan. Pesawat meluncur dari ujung aspal dan menghantam tanggul dengan kecepatan lebih dari 100 mph.
Badan pesawat hancur dan terbakar, menyebabkan hampir seluruh penumpang dan awak kabin meninggal dunia. Hanya ada dua orang yang selamat dari kejadian nahas ini, yakni pramugari dan pramugara yang duduk di kursi belakang pesawat.
Pendaratan pesawat juga bisa batal apabila landasan pacu sedang tidak kondusif. Ini pernah terjadi di landasan pacu Bandara Internasional Chicago Midway.
Ilustrasi pesawat mendarat. Foto: Dushlik/Shutterstock
Dikutip dari laman ABC 7 Eyewitness News, seorang pilot Southwest Airlines pernah membatalkan pendaratannya, karena ada sebuah jet yang akan lepas landas di landasan pacu. Manuver ini disebut go-around dalam dunia penerbangan.
Penyebab go-around pun bermacam-macam, berikut beberapa di antaranya dikutip dari laman Simple Flying:
Halangan pada landasan pacu: Objek seperti kendaraan darat, satwa liar, atau pesawat lain di landasan pacu dapat membuat pesawat melakukan go-around.
Kondisi cuaca: Pesawat yang mencoba mendarat saat cuaca buruk sering kali dibatalkan. Penyebabnya bisa karena jarak pandang yang buruk atau angin kencang.
Penyelarasan tidak stabil: Sebelum mendarat, pesawat akan melakukan penyelarasan dengan landasan pacu. Jika mengalami masalah saat proses penyelarasan, disarankan untuk go-around dan mencoba landing lagi agar lebih aman.
Kemacetan: Saat banyak pesawat yang mencoba untuk mendarat atau lepas landas, pengendali lalu lintas udara biasanya akan memerintahkan pesawat untuk go-around.
Masalah teknis: Pesawat yang mengalami masalah teknis seperti gagal memasang roda pendaratan biasanya akan go-around demi keamanan.