May 15th 2025, 06:26 by BASRA (Berita Anak Surabaya)
Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Pixabay
Peristiwa memilukan dialami bocah berinisial AQ (10), warga Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. AQ diduga menjadi sasaran pembakaran oleh empat orang temannya.
Akibatnya, AQ mengalami luka bakar serius pada bagian wajah dan tubuhnya. Kini korban yang masih duduk di bangku kelas IV SD tersebut harus dirawat di ICU RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Saat ini kasus ini sedang ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Situbondo.
Pemerhati anak Syaiful Bahri mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa AQ.
"Cukup prihatin ya dengan adanya peristiwa (pembakaran) itu. Apalagi pelaku juga masih anak-anak, sangat miris," ujar pria yang juga Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Kota Surabaya ini, saat dihubungi Basra, Rabu (14/5) malam.
Yang cukup mencengangkan adalah cara yang dilakukan pelaku untuk membakar korban. Syaiful tak habis pikir pelaku yang berusia sebaya dengan korban bisa melakukan tindakan pembakaran tersebut.
"Kok bisa mereka (pelaku) tahu caranya. Bagaimana mereka bisa tahu 'tutorial' pembakaran itu. Ini yang cukup miris ya," tuturnya.
Syaiful mengungkapkan apa yang dilakukan pelaku sejatinya tak terlepas dari kebiasaan mereka mengakses gawai dengan bebas. Di sinilah peran keluarga diperlukan.
"Internet kan sekarang gampang diakses. Bisa jadi mereka bebas pegang gawai tanpa pengawasan dari orang tua, menyaksikan tayangan yang sebetulnya belum layak mereka tonton," terang Syaiful.
Belajar dari peristiwa di Situbondo tersebut, Syaiful mengingatkan kepada para orang tua untuk selalu memberikan perhatian kepada buah hatinya.
"Jangan abai pada anak-anak. Mereka butuh perhatian. Peran keluarga sangat penting bagi tumbuh kembang anak," tegasnya.
