Jemaah haji usai salat jumat di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (16/5/2025). Foto: Moh Fajri/kumparan
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi harus bisa memastikan koper jemaah haji tidak hilang. Sebab, permasalahan koper jemaah haji yang terpisah dari pemiliknya atau salah alamat hotel acap kali terjadi.
Diketahui, jemaah haji hanya membawa tas atau koper kecil selama perjalanan bus dari bandara menuju hotel. Sementara itu, koper besar milik jemaah haji langsung ditangani petugas haji dan bandara. Koper itu akan dibawa menggunakan kendaraan lain menuju ke hotel.
Namun, dalam proses pengiriman itu, terkadang terjadi koper "salah alamat" karena pemiliknya berada di hotel lain. Jika koper belum ditemukan, jemaah haji harus melapor kepada ketua rombongan atau kloter masing-masing.
Setelahnya, pihak kloter akan berkoordinasi dengan petugas haji di sektor terkait dan memulai pencarian koper hingga mengantarnya ke jemaah tersebut.
"Pada saat jemaah haji datang, bila koper-koper mereka belum sampai di hotelnya, kami akan mengantarkan koper mereka sampai ke hotel," kata Ketua Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, Ikbal Ismail, di Makkah.
Bagaimana proses mencari koper hilang?
Koper haji. Foto: Dok. Media Center Haji
Petugas haji yang mengurusi persoalan akomodasi dan pelindungan jemaah akan menginformasikan ke grup WhatsApp petugas haji Daerah Kerja (Daker) Makkah mengenai adanya koper hilang dan identitas pemiliknya. Setelah itu, petugas di tiap hotel akan mengecek ada atau tidaknya koper yang dimaksud.
Jika koper yang hilang itu ditemukan, petugas haji bakal ke hotel ke tempat ditemukannya koper itu. Setelah itu, koper akan diantarkan oleh petugas ke pemiliknya.
Salah seorang petugas Pelindungan Jemaah (Linjam) di Sektor 3 Daker Makkah, Sapari, memastikan pihaknya bertugas menjamin kenyamanan jemaah. Ia mengungkapkan ada sekitar 50 orang personel pelindungan jemaah di Sektor 3 untuk melayani sekitar 23 ribu jemaah. Personel itu dilengkapi dengan satu mobil operasional yang dimanfaatkan untuk menjemput dan mengantar koper jemaah.
"Di sektor 3 ini juga, Alhamdulillah ada mobil operasional dan mobil operasional itu atas arahan Pak Ketua Sektor itu pokoknya diutamakan untuk melayani keperluan-kepentingan jemaah. Jadi bahkan Pak Ketua Sektor itu tidak pernah menggunakan mobil operasional," ungkap Sapari.
Selain antar dan jemput koper, Sapari dan anggota pelindungan jemaah lainnya juga kerap mengantar jemaah haji yang salah hotel. Ia menuturkan jemaah sering salah hotel karena salah naik bus.
"Kalau ada jemaah yang tersesat, informasi dari teman-teman, siapa pun, apakah lingkaran dari yang lainnya, bahwa dia tersesat di sektor lain, itu jemaah sektor 3, maka sesegera mungkin kita men-tracking, kita menjemput untuk mengantarkan sampai di kamarnya," tutur Sapari.
