Apr 21st 2024, 10:35, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Dalam 24 jam terakhir, serangan udara Israel di Rafah telah memakan 18 korban jiwa. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
Dikutip dari Al Jazeera, serangan menewaskan delapan warga Palestina pada Minggu (21/4).
Israel menembak sebuah rumah yang menewaskan setidaknya empat anak dan seorang wanita.
Sebelumnya, serangan Israel terhadap kamp pengungsi Shaboura menewaskan tiga orang.
Korban termasuk seorang wanita hamil dan seorang anak. Para dokter di rumah sakit Kuwait berhasil menyelamatkan bayi ibu hamil itu.
Pada Sabtu (20/4), Israel juga menyerang sebuah rumah di Rafah. Sedikitnya 10 orang tewas, termasuk enam anak-anak.
"Ini adalah dunia yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan moral," kata salah seorang warga kepada The Associated Press.
Serangan Israel di Rafah dalam 24 jam terakhir telah menewaskan 18 warga Palestina. Secara keseluruhan, 37 warga tewas dan 68 lainnya terluka dalam satu hari di Gaza.
Israel telah menjanjikan invasi besar-besaran ke Rafah. Rafah merupakan tempat bagi lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.
Menurut Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), para pejabat Amerika Serikat dan Israel mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada Kamis (18/4) untuk membahas serangan Rafah.
Israel menyampaikan rencananya kepada AS untuk memindahkan sekitar 1,4 juta warga sipil Palestina keluar dari Rafah menjelang invasi darat.
Namun, menurut laporan, rencana tersebut tidak mencakup akses terhadap makanan, air, dan layanan sipil lainnya.
Menurut Otoritas Kesehatan Palestina, saat ini tercatat lebih dari 34.000 orang tewas dan lebih dari 76.900 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.