Apr 18th 2024, 09:57, by Tri Vosa Febiola Ginting, kumparanNEWS
Lebih dari 7 orang saksi diperiksa dalam kasus tewasnya siswa SMK Negeri 1 Siduaori, Nias Selatan, bernama Yaredi Nduru (17 tahun). Yaredi diduga tewas usai dipukul kepseknya inisial SZ (37 tahun) di bagian dahi sebanyak 5 kali.
"Polres Nias Selatan sudah memeriksa lebih dari lebih dari 7 saksi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dihubungi pada Kamis (18/4).
Namun Hadi belum merinci siapa saja saksi yang dimaksud.
Hadi bilang, saat ini pihak kepolisian sedang menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
"Polisi dan keluarga juga sepakat untuk dilakukan autopsi terhadap korban. Pihak keluarga, mempercayakan proses hukumnya kepada polisi. Kita tunggu prosesnya," sambungnya.
Jasad Yaredi telah dibawa dari rumah duka ke RS Thomsen Gunungsitoli pada Selasa (16/4) sore untuk diautopsi.
Diduga pukulan sebabkan saraf tak berfungsi
Sebelum meninggal, salah satu saraf di bagian dahi Yaredi dinyatakan tidak lagi berfungsi sesuai hasil rontgen. Itulah yang mengapa Yaredi mengalami sakit yang luar biasa.
"Keterangan dokter bahwa ada bekas dari pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi di bagian kening korban, sehingga korban sakit parah," kata dia.
Yaredi meninggal pada Senin (15/4) lalu. Sebelum meninggal ia sempat mengigau dengan menyebut bahwa penyebab sakitnya adalah 5 pukulan dari kepseknya.
Ia diduga dipukul bersama 6 kawan lainnya pada 23 Maret 2024. Namun belum diketahui alasan mengapa Yaredi dipukul.