Mar 30th 2024, 16:08, by Rini Friastuti, kumparanNEWS
Pomdam Jaya mengungkapkan motif 15 prajurit TNI yang mengeroyok 4 orang warga sipil. Usai dianiaya, para korban kemudian dibawa ke depan Mapolres Jakarta Pusat, Kamis (28/3) dini hari.
Danpomdam Jaya, Brigjen TNI CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, membenarkan bahwa peristiwa itu merupakan aksi balas dendam atas pengeroyokan yang dialami Prada Lukman di Pasar Cikini sehari sebelumnya.
"Iya betul. Gara-gara itu [pengeroyokan di Cikini]. Gara-gara itu. Gara-gara anggota TNI dikeroyok, teman-temannya balas. Temennya membalas nyari. [4 Korban] Bagian dari pengeroyoknya (pengeroyok prada lukman) ya itu yang korban sekarang ini di kasus yang kedua," terang Irsyad saat dihubungi kumparan, Sabtu (30/3).
Irsyad menjelaskan, keempat korban yang tinggal di satu kontrakan di kawasan Tobat Balaraja, Tangerang, Banten ini, dihampiri rekan-rekan Prada Lukman, usai diburu karena insiden di Pasar Cikini.
Usai didatangi ke kontrakan mereka, para oknum prajurit TNI ini lalu melakukan penganiayaan. Setelah dianiaya, para korban dibawa ke depan Mapolres Jakarta Pusat.
"Waktu diambil sudah dipukulin. Waktu diambil dari kos-kosannya itu sudah dipukulin. Dipukulin terus dalam kondisi itu Polres enggak mau terima. Diletakkanlah di depan Polres. Di depan polres pun dipukulin. Gitu kira-kira," terang Irsyad.
Kini, 15 oknum prajurit tersebut sudah ditahan di Pomdam Jaya. Selangkah lagi mereka akan ditetapkan sebagai tersangka.
Latar Belakang Kasus
Peristiwa berawal usai sejumlah anggota TNI terlibat aksi pengeroyokan terhadap empat warga tepat di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/4) dini hari. Keempat korban tersebut adalah Abdullah (26), Mamih (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (26).
"Di jalan raya depan Polres Jakpus tergeletak 4 orang dalam kondisi terluka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (28/3).
Susatyo menjelaskan, peristiwa itu dipicu adanya aksi pengeroyokan yang lebih dulu dialami seorang prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya pada Rabu (27/3) dini hari.
Adapun penyebab Prada Lukman dikeroyok lantaran salah satu pedagang di Pasar Cikini, yang juga memiliki anak anggota TNI, terlibat perselisihan dengan seseorang bernama Odi Rohadi.
Atas pengeroyokan yang dialami Prada Lukman, sejumlah prajurit TNI lantas mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan ketiga tersangka pengeroyokan diproses dengan benar.
Rupanya, banyak prajurit TNI yang datang semakin banyak. Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Garnisun untuk bisa memberikan pengertian kepada mereka.
Sekitar pukul 01.00 WIB, ada empat orang yang tiba-tiba diletakkan dalam kondisi terluka di depan Mapolres Jakarta Pusat. Namun belum dijelaskan rinci bagaimana proses pengeroyokan itu bisa terjadi. Termasuk siapa saja para korban itu.
"Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 2024 sekitar pukul 01.00 WIB, tiba-tiba di jalan raya depan Polres Jakarta Pusat itu tergeletak empat orang dalam kondisi terluka, dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan di depan jalan raya depan Polres Jakpus," ungkap Susatyo.