Ubah Sampah Jadi Sarana Literasi, Sekolah dari Rote Juara AIA Healthiest Schools - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ubah Sampah Jadi Sarana Literasi, Sekolah dari Rote Juara AIA Healthiest Schools
Jul 10th 2025, 20:06 by kumparanWOMAN

Ubah Sampah Jadi Sarana Literasi, Sekolah dari Rote Juara AIA Healthiest Schools 2025. Foto: AIA Group
Ubah Sampah Jadi Sarana Literasi, Sekolah dari Rote Juara AIA Healthiest Schools 2025. Foto: AIA Group

Perjalanan panjang selama kurang lebih 11 jam dari Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, ke Da Nang, Vietnam seakan terbayar tuntas bagi Sri Sidin, guru dari UPTD SD Negeri Papela. Mewakili sekolah tempatnya mengajar, Sri Sidin menerima piala Pemenang Regional dalam kompetisi AIA Healthiest Schools (AHS) 2025.

Pengumuman pemenang ini diselenggarakan melalui sebuah acara yang meriah bertajuk AIA Healthiest Schools Regional Awards Ceremony 2025 di Da Nang, Vietnam, pada Kamis (3/7). Acara ini dihadiri oleh perwakilan guru-guru dan media dari delapan negara yang berkompetisi di tingkat regional.

Sri Sidin, guru dari UPTD SDN Papela, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, saat menerima juara regional AIA Healthiest Schools di Da Nang, Vietnam. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Sri Sidin, guru dari UPTD SDN Papela, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, saat menerima juara regional AIA Healthiest Schools di Da Nang, Vietnam. Foto: Avissa Harness/ kumparan

"Bahagia sekali rasanya, bangga, inisiatif kami yang sederhana ini bisa memenangkan kompetisi AHS. Semoga apa yang kami lakukan bisa memberikan dampak baik dan dapat menyebar ke seluruh Indonesia," ungkap Sri Sidin, kepada kumparanWOMAN saat menghadiri acara di Vietnam bersama AIA Indonesia.

Sri Sidin bersama guru dan murid di UPTD SDN Papela menjalankan sebuah inisiatif bernama Ecolitera: Sampah Bercerita. Mereka menyulap sampah menjadi sarana belajar. Dari botol plastik, ban bekas, hingga limbah rumah tangga, para murid dan guru menciptakan meja kelas, papan literasi, hingga pupuk kompos.

Tak sekadar menyelesaikan persoalan lingkungan, proyek ini juga berhasil meningkatkan kemampuan literasi murid hingga 70 persen. Sebuah bukti nyata bahwa inovasi tak selalu butuh fasilitas mewah—cukup dengan niat dan kepedulian.

Inisiatif yang dilakukan oleh UPTD SDN Papela ini dinilai sebagai wujud nyata dari tujuan AIA untuk membantu masyarakat dapat hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik. Bagi pihak AIA, kompetisi AHS ini bukan hanya soal penghargaan. Tapi juga tentang memicu gerakan positif yang melampaui batas ruang kelas.

Stuart A. Spencer, Group Chief Marketing Officer AIA. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Stuart A. Spencer, Group Chief Marketing Officer AIA. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

"Kesuksesan program ini adalah bukti nyata dari dedikasi luar biasa para guru, sekolah, orang tua, dan dukungan dari Kementerian Pendidikan di seluruh kawasan. Bersama-sama, kita sedang membentuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang," ungkap Group Chief Marketing Officer AIA Stuart A Spencer.

Selain UPTD SDN Papela, ada juga sekolah lain dari Indonesia yang memenangkan kategori khusus, yaitu SMP Negeri 43 Bandung. Melalui aplikasi mobile 'Bejakeun', sekolah yang dikepalai oleh Asep Ramdani ini memenangkan kategori Mental Wellbeing Award.

Aplikasi Bejakeun ini dibuat untuk membantu mengatasi masalah bullying atau perundungan di sekolah. Jadi murid bisa langsung melaporkan tindak perundungan melalui aplikasi secara anonim. Upaya ini berhasil menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan mendukung kepercayaan diri siswa.

Asep Ramdani, Kepala SMPN 43 Bandung saat menerima penghargaan Outstanding Mental Wellbeing AIA Healthiest Schools di Da Nang, Vietnam. Foto: Avissa Harness/ kumparan
Asep Ramdani, Kepala SMPN 43 Bandung saat menerima penghargaan Outstanding Mental Wellbeing AIA Healthiest Schools di Da Nang, Vietnam. Foto: Avissa Harness/ kumparan

Kepada kumparanWOMAN, Kepala SMPN 43 Bandung, Asep Ramdani, mengatakan bahwa aplikasi Bejakeun tidak hanya mengurangi angka bullying di sekolah, tapi juga mengubah perilaku murid jadi lebih positif.

"Kami di SMPN 43 Bandung meyakini bahwa dengan kondisi mental yang sehat, prestasi tiap murid juga bisa meningkat," ujar Asep.

Keberhasilan dua sekolah dari Indonesia meraih penghargaan tertinggi dalam AIA Healthiest Schools ini pun disambut dengan penuh kebanggaan oleh pihak AIA Indonesia. Chief Marketing Officer AIA Indonesia Kathryn Parapak berharap melalui pencapaian ini, semakin banyak sekolah yang terinspirasi untuk menerapkan gaya hidup sehat secara menyeluruh dan menjadi awal terwujudnya Generasi Emas 2045.

"Kami sangat bangga melihat dua sekolah dari Indonesia berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam AIA Healthiest Schools. Kemenangan ini bukan hanya bagi sekolah-sekolah tersebut, tetapi juga jadi suatu langkah dalam upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia," ujar Kathryn.

Pemenang kategori lainnya adalah Tessaban 1 Kittikachorn School dari Thailand (Health & Sustainability Award), Jaffna Hindu College dari Sri Lanka (Active Lifestyle Award), dan Happy Hollow National High School dari Filipina (Healthy Eating Award).

Para pemenang AIA Healthiest Schools 2025 akan mendapatkan hadiah total senilai USD 100.000. Dana ini nantinya akan digunakan untuk mendukung inisiatif berkelanjutan dan kesehatan yang akan terus berjalan di sekolah masing-masing.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post