Seorang pria mengenakan pakaian tradisional Emirat merekam pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi yang lepas landas di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (30/6/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
Saat ngomongin Dubai, pasti yang terlintas di benak traveleradalah kota yang mewah dan futuristik. Ya, enggak hanya terkenal dengan menara pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa, Dubai juga dikenal lewat inovasi dan teknologinya yang mumpuni.
Salah satunya adalah dengan menghadirkan taksi terbang untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di kota tersebut.
Dilansir Reuters, perusahaan taksi terbang asal California, Amerika Serikat (AS), Joby Aviation berhasil melakukan uji coba taksi terbang belum lama ini.
Seorang teknisi memberi isyarat kepada pilot yang menerbangkan pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (30/6/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
Uji coba tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya Dubai untuk meluncurkan layanan taksi udara komersial paling cepat pada 2026.
General Manager Joby untuk wilayah UEA, Anthony Khoury, mengatakan bahwa kehadiran taksi terbang ini akan mengubah cara seseorang dalam bepergian di Dubai.
"Kami ingin mengubah cara orang bepergian," ujar Khoury.
Perjalanan dari Bandara Internasional Dubai (DXB) ke Palm Jumeirah yang biasanya memakan waktu 45 menit dengan mobil, bisa dipersingkat menjadi hanya 12 menit dengan taksi udara.
Sejumlah orang berdiri di samping pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi yang diparkir, di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (30/6/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
Soal harga, Khoury mengatakan bahwa Joby tentunya akan lebih mahal dari taksi lain pada umumnya. Akan tetapi, ambisinya di jangka panjang adalah ingin membuat Joby bisa terjangkau untuk semua orang.
"Seperti halnya teknologi baru lainnya, harga awal mungkin sedikit lebih mahal," katanya.
Uji Coba Taksi Terbang Joby
Sebelumnya, penerbangan uji coba dilakukan pada Senin (30/6) lalu di gurun terpencil di tenggara pusat Kota Dubai.
Dalam uji coba tersebut, taksi terbang Joby berhasil lepas landas dan terbang sejauh 160 kilometer (km) dengan kecepatan mencapai 320 km/jam (200 mph), serta mendarat tanpa kendala.
Seorang pilot berjalan saat teknisi menangani pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi setelah mendarat di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (30/6/2025). Foto: Amr Alfiky/REUTERS
Sepenuhnya bertenaga listrik, dengan emisi operasi nol, taksi udara Joby dirancang agar ramah lingkungan dan cukup senyap untuk penggunaan komersial di daerah perkotaan yang padat.
"Taksi ini akan terbang di kota, di samping daerah pemukiman, dan mudah-mudahan orang-orang hampir tidak menyadarinya," kata Khoury.
Meskipun kendaraan eVTOL (Electric Vertical Take-off and Landing), seperti taksi terbang Joby telah dipuji sebagai masa depan transportasi udara di perkotaan, industri ini masih menghadapi rintangan besar -- termasuk mendapatkan persetujuan regulasi dan mengembangkan infrastruktur vertiport atau bandara vertikal yang memadai.
Prototipe taksi udara milik Joby Foto: dok. Joby Aviation
Pada awal tahun 2024, Joby menandatangani kontrak dengan Otoritas Jalan dan Transit Dubai yang memberikan perusahaan hak eksklusif untuk mengoperasikan taksi udara di kota tersebut selama enam tahun ke depan.
Perusahaan berencana untuk meresmikan layanan taksi udara komersial Emirat ini pada tahun 2026, dengan empat vertiport awal yang berlokasi di Bandara Internasional Dubai (DXB), Palm Jumeirah, Dubai Downtown, dan Dubai Marina.
"Dalam penerbangan, Anda tidak melihat transformasi seperti ini," kata Didier Papadopoulos, Presiden Original Equipment Manufacturing Joby.
"Sesekali, Anda memiliki gerakan yang mendorong ke masa depan. Apa yang Anda saksikan di sini benar-benar menarik, dan saya senang Anda akan memanfaatkan satu titik ini di masa depan," pungkasnya.
