Regulasi 11 Pemain Asing, Solusi Pemain Lokal Kemahalan? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Regulasi 11 Pemain Asing, Solusi Pemain Lokal Kemahalan?
Jul 8th 2025, 19:30 by kumparanBOLA

Selebrasi pemain Semen Padang FC Stewart usai mencetak gol ke gawang Madura United pada pertandingan Liga 1 di Stadion H Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Minggu (4/5/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Selebrasi pemain Semen Padang FC Stewart usai mencetak gol ke gawang Madura United pada pertandingan Liga 1 di Stadion H Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Minggu (4/5/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

CEO Semen Padang, Win Bernadino, buka suara soal regulasi 11 pemain asing yang ditetapkan PT LIB untuk klub Super League musim mendatang. Ia memang merasa keputusan ini terlalu mendadak dan perlu dipertimbangkan ulang, tetapi di sisi lain bisa menjadi solusi terkait kontrak pemain.

Keputusan ini ditetapkan PT LIB usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa bersama para petinggi klub Liga 1, yang kini berubah nama menjadi Super League, di The Langham, Jakarta, Senin (7/7). Klub bisa mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi maksimal hanya 8 yang masuk DSP.

Menurutnya, harga pemain lokal sekarang ada yang mengalami inflasi, ada yang menyamai bahkan lebih tinggi dari pemain asing. Beberapa klub merasa bahwa merekrut pemain asing bisa terasa lebih masuk akal ketimbang mendatangkan pemain lokal dengan kontrak selangit.

"Ini dilema tersendiri di klub-klub bawah. Kita juga kewalahan dengan pemain lokal. Pemain lokal kita inflasinya cukup luar biasa. Dan bahkan ya, yang kalau menurut kita secara kualitasnya masih mungkin masih standar, tapi kontraknya sudah luar biasa, hampir mirip sama asing. Padahal mungkin pengalamannya baru sekali dipanggil Shin Tae-yong untuk TC gitu kan, sudah berubah angkanya langsung," terang Win kepada kumparan, Selasa (8/7).

Semen Padang vs Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 2024/25 di Stadion GOR Haji Agus Salim pada 27 Desember 2024. Foto: ligaindonesiabaru.com
Semen Padang vs Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 2024/25 di Stadion GOR Haji Agus Salim pada 27 Desember 2024. Foto: ligaindonesiabaru.com

"Nah ini juga mungkin menjadi pertimbangan bagi teman-teman yang lain, lebih mudah mencari pemain asing dengan kualitas tertentu dan harganya wajar. Makanya ada beberapa klub yang mungkin berpikir daripada membayar lokal yang memang sudah overpaid, sudah ketinggian bayarnya, mending pemain asing saja sekalian."

"Karena memang ada pemain pada saat baru sekali dipanggil Timnas, nah ini juga menjadi kesempatan bagi agen untuk 'menggoreng'. Karena adanya permintaan dan istilahnya popularitas sebuah klub bisa punya pemain Timnas. Padahal levelnya juga belum tentu gitu, apalagi pemain Timnas juga pemain Timnas kelompok umur gitu kan," tambahnya.

Di sisi lain, Win berharap jangan sampai bahwa regulasi 11 pemain asing menghancurkan sisi kompetitif Liga Indonesia. Ia mencontohkan Liga Malaysia yang didominasi Johor Darul Takzim, yang sejak 2014 selalu juara.

"Perlu dijaga level competitiveness-nya. Jangan nanti seperti, mohon maaf ya, misalnya seperti di Malaysia gitu ya, 11 tahun berturut-turut yang juaranya itu saja misalnya gitu. Sehingga itu menurunkan nilai kemenarikannya sebuah kompetisi kan," terangnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post