ProConnect resmi diluncurkan pada ajang ASEAN Travel Exchange (ATEX) 2025 di Kota Kinabalu, Malaysia. Foto: Dok. Istimewa
Platform digital pengembangan karier ProConnect resmi diluncurkan pada ajang ASEAN Travel Exchange (ATEX) 2025 di Kota Kinabalu, Malaysia. Platform digital ini merupakan hasil kolaborasi antara ASEAN Tourism Association (ASEANTA) dan sektor swasta.
Dilansir keterangan resmi yang diterima kumparan, ProConnect bertujuan untuk menjawab tantangan mendasar sektor pariwisata dan perhotelan, seperti keterbatasan tenaga kerja terampil, kesenjangan kompetensi, serta mobilitas lintas negara yang masih terbatas.
Saat ini, sektor pariwisata dan perhotelan menjadi salah satu penyumbang terbesar lapangan kerja di Asia Tenggara, dengan lebih dari 30 juta pekerja di seluruh kawasan. Namun, pascapandemi COVID-19, terlihat semakin banyak peluang kerja yang tersedia di sektor pariwisata dan perhotelan, yang menuntut talenta dengan keterampilan yang sesuai.
Hal inilah yang membuat ProConnect hadir untuk menghubungkan pencari kerja terampil dengan pemberi kerja di sektor perhotelan dan pariwisata. Nantinya, melalui sistem kredensial berbasis ASEAN Skill Passport, platform ini memungkinkan proses rekrutmen yang efisien, transparan, dan berbasis kompetensi regional.
Tak hanya itu, inisiatif ini juga mendukung penerapan mekanisme ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (MRA-TP), sebuah kesepakatan regional yang disusun sejak 2012 untuk meningkatkan mobilitas tenaga kerja dengan standar yang diakui di seluruh ASEAN.
"ProConnect adalah tonggak penting dalam upaya kolektif kita membangun ekosistem tenaga kerja pariwisata yang lebih terintegrasi, terampil, dan mobile di Asia Tenggara," ujar Eddy Soemawilaga, Presiden ASEANTA.
"Kami bangga mendukung platform ini sebagai bagian dari misi kami memperkuat sektor pariwisata regional secara berkelanjutan, sekaligus sebagai kontribusi nyata sektor swasta dalam mempercepat implementasi MRA-TP," tambahnya.
Saat ini, ProConnect sudah dapat diakses melalui Google Play Store dan platform web, lengkap dengan fitur pencarian kerja, pembuatan lowongan, verifikasi kandidat, serta pencocokan kerja berbasis keterampilan.
"Pada fase berikutnya, ProConnect akan menghadirkan fitur pencocokan kerja berbasis AI untuk meningkatkan kecocokan kandidat dengan kebutuhan pemberi kerja, serta membuka pasar kerja fleksibel untuk pekerjaan harian maupun jangka pendek," ujar Gautama Adi Kusuma, CEO dan Co-Founder ProConnect.
"ProConnect juga tengah bersiap menggandeng jaringan-jaringan hotel strategis di Indonesia, untuk membuka banyak peluang kerja dan menjangkau semakin banyak talenta di industri pariwisata melalui platform ini," pungkasnya.