Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan pernyataan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, tentang imbauan agar masyarakat mencari pekerjaan di luar negeri.
Ia menekankan, hal tersebut adalah bagian dari strategi memperluas opsi kesempatan kerja di tengah dinamika pasar tenaga kerja global.
"Pertanyaan kedua, disuruh cari kerja ke luar negeri. Jadi gini kira-kira analoginya gini. Teman-teman, kita kan harus membayangkan diri kita dalam soal tenaga kerja dan pasar tenaga kerja itu sebagai bagian dari pasar global. Jadi kita tidak hanya inward looking tapi juga outward looking. Sama kayak kuliah," ujar Hasan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Hasan menjelaskan, budaya merantau sudah menjadi bagian dari karakter masyarakat Indonesia. Maka, kerja ke luar negeri tidak perlu dipandang negatif, tetapi sebagai peluang untuk mengembangkan kualitas tenaga kerja dan memperluas jejaring.
"Jadi kan kita sudah terbiasa juga dengan budaya merantau. Jadi bukan karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik, itu kan baik juga untuk diambil. Toh, banyak negara juga sekarang mengalami kekurangan tenaga kerja," ucap dia.
Menteri Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding saat ditemui di Hotel Hilton, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/6/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Ia menegaskan, narasi tentang kerja ke luar negeri harus dilihat sebagai strategi ekspansi, bukan semata-mata karena kekurangan peluang di dalam negeri. Globalisasi, katanya, menciptakan banyak peluang lintas batas yang sebaiknya dimanfaatkan.
"Jadi nggak dikotomis ini. Bukan nggak ada lalu pergi ke luar, tapi ini opsi-opsi. Dan kita dengan globalisasi, dengan terkoneksinya antar negara hari ini kan banyak kesempatan di luar yang kalau nggak diambil itu kan sayang," jelasnya.
"Ya kan teman-teman kita yang ambil kerjaan di luar bukan karena tidak ada kesempatan di dalam negeri, tapi ada kesempatan yang juga cukup menjanjikan ada di luar negeri. Tapi kira-kira kayak gitulah gambarannya," tutup Hasan Nasbi.
