Ilustrasi Contoh modul ajar deep learning TK - Sumber: pexels.com/@yankrukov
Contoh modul ajar deep learning TK diperlukan oleh para guru yang ingin menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna bagi anak usia dini. Pendekatan ini mengajarkan anak-anak untuk tidak hanya tahu, tapi juga mengaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan.
Modul ajar yang dirancang dengan pendekatan ini akan mendorong anak untuk berpikir kritis, mengenal dirinya, dan belajar melalui eksplorasi. Itulah sebabnya para guru sebaiknya bisa membuat dan memiliki modul ajar tersebut.
Contoh Modul Ajar Deep Learning TK untuk Guru dan Siswa
Ilustrasi contoh modul ajar deep learning tk - Sumber: pexels.com/@rdne/
Modul ajar deep learning untuk TK adalah perangkat pembelajaran yang dirancang khusus untuk mendukung proses belajar anak usia dini dengan pendekatan deep learning. Di tingkat PAUD, deep learning tidak diartikan pada teknologi kecerdasan buatan (AI).
Di jenjang pendidikan tersebut, deep learning adalah pendekatan pedagogis yang menekankan pada pemahaman konsep secara menyeluruh, reflektif, dan bermakna bagi anak-anak.
Berikut adalah contoh modul ajar deep learning TK yang bisa dijadikan sebagai acuan bagi guru.
MODUL AJAR DEEP LEARNING TK
Satuan Pendidikan: TK Melati
Kelompok Usia: B (5–6 tahun)
Tema: Diriku
Subtema: Aku Unik
Durasi: 1 Minggu (5 hari)
Topik Utama: Mengenal Identitas Diri
Kompetensi Pembelajaran
Mengenal dan menyebutkan identitas diri (nama, usia, alamat, keluarga, ciri fisik).
Menunjukkan rasa percaya diri saat memperkenalkan diri di depan teman.
Menunjukkan sikap menghargai perbedaan fisik dan karakter antar teman.
Tujuan Pembelajaran
Anak dapat menyebutkan identitas dirinya secara lisan.
Anak dapat menggambar atau membuat karya tentang dirinya sendiri.
Anak mulai percaya diri saat berbicara di depan kelompok.
Anak menunjukkan sikap toleransi saat bermain dengan teman yang berbeda.
Kegiatan Pembelajaran (Berbasis Deep Learning)
Hari 1 - Diskusi Awal: Siapa Aku?
Guru mengajak anak-anak duduk melingkar dan memulai diskusi ringan dengan pertanyaan sederhana seperti, "Siapa namamu?" dan "Kamu tinggal di mana?". Anak-anak diajak menjawab satu per satu sambil melihat gambar rumah, keluarga, dan boneka tangan yang digunakan guru sebagai media bantu.
Hari 2 - Mengenal Diri Lewat Karya Seni
Anak diajak membuat kolase wajah mereka sendiri menggunakan potongan kertas warna. Sebelum mulai, guru menyiapkan kaca kecil agar anak bisa melihat bentuk wajahnya masing-masing. Kegiatan ini mendorong anak untuk memahami dan menyukai dirinya sendiri.
Hari 3 - Bercerita Tentang Diri Sendiri
Anak diberi kesempatan bercerita tentang dirinya di depan kelas, misalnya dengan menyebutkan nama, usia, tempat tinggal, dan hal yang mereka sukai. Tujuannya adalah membangun rasa percaya diri dan keberanian anak dalam berbicara di depan umum.
Hari 4 - Bermain Mencocokkan Nama dan Teman
Guru mengajak anak bermain mencocokkan nama dengan foto teman-temannya. Anak diminta menempelkan nama di bawah foto yang sesuai. Setiap anak yang berhasil mencocokkan dengan benar diberi tepuk tangan oleh teman-temannya. Kegiatan ini melatih daya ingat sekaligus mendorong interaksi sosial yang positif.
Hari 5 - Refleksi Bersama: Aku dan Temanku
Anak-anak diajak duduk melingkar untuk melakukan refleksi sederhana. Guru menanyakan, "Apa yang kamu pelajari minggu ini tentang dirimu?" dan "Apa yang kamu sukai dari temanmu?" Anak dapat menjawab sambil memegang kartu emosi untuk menunjukkan perasaannya.
Berdasarkan buku Penerapan Pembelajaran Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia, Nadia Nadawina, dkk, (2025), dengan deep learning, anak diajak untuk berpikir kritis, mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman, serta mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Dengan memahami dan menerapkan contoh modul ajar deep learning TK, guru dapat merancang kegiatan belajar yang menyenangkan dan menggugah rasa ingin tahu anak. Pendekatan ini membantu anak membangun pemahaman, keterampilan sosial, serta kepercayaan diri. (DNR)