Apr 8th 2024, 23:32, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menyebut bahwa korban di mobil GranMax yang terlibat dalam insiden kecelakaan maut di KM 58+500 Tol Jakarta-Cikampek, pada Senin (8/4), bukan satu keluarga.
"Enggak, belum tahu sekeluarga atau belum. Tapi, kalau lihatnya [data identitas korban], ada Ciamis, Bogor. Bukan satu keluarga," katanya saat ditemui wartawan di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4).
Ia juga mengungkapkan bahwa 9 dari 12 jenazah sudah terkonfirmasi dari pihak keluarga.
Meski begitu, Aan menyebut akan melakukan pencocokan menggunakan data post mortem dan antemortem.
"Kalau tadi yang terkonfirmasi itu, kan, sembilan [jenazah], ya, tinggal tiga yang belum terkonfirmasi," ujar dia.
"Itu tinggal mencocokkan antara antemortem, ciri-ciri sebelum kejadian, setelah itu kalau perlu diambil DNA dengan post mortem itu diambil DNA. Kalau enggak perlu, kalau antemortem sudah cukup datanya, itu bisa dikembalikan [ke keluarga]," pungkas Aan.
Menko PMK Muhadjir Effendy sebelumnya menyebut ada 12 orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Semuanya merupakan penumpang GranMax.
Muhadjir menyayangkan terjadinya insiden tersebut di masa puncak mudik. Seharusnya pemudik paham bahwa mobil tak bisa kebanyakan penumpang karena berbahaya.
"Sebetulnya sejak awal sudah kami imbau sebelum berangkat siapkan betul-betul semuanya termasuk juga jangan sampai mengangkut penumpang yang overload, itu yang penting," ujar Muhadjir kepada wartawan, Senin (8/4).