Berdasarkan NOTAM (Notice to Airmen) terbaru nomor A1021/24 NOTAMR A1016/24, perpanjangan dilakukan selama 24 jam atau sampai hari Minggu 21 April 2024 pukul 12.00 Wita.
Humas Bandara Sam Ratulangi, Yanti Promono, mengatakan kebijakan penutupan karena masih adanya abu vulkanik yang dihasilkan dari erupsi Gunung Ruang yang bisa berakibat fatal untuk penerbangan.
"Kebijakan ini diambil demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan operasional Bandara Udara Internasional Sam Ratulangi Manado," kata Yanti, Sabtu (20/4).
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menjelaskan jika erupsi Gunung Ruang memiliki dampak bagi penerbangan, di mana Volcanic Ash (VA) atau abu vulkanik yang terlontar ke udara dapat merusak badan pesawat dan fungsi baling-baling pada pesawat.
"Untuk itu, sangat penting kita melakukan deteksi dini dan mengetahui informasi cuaca demi keselamatan penerbangan," kata Guswanto.
Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, kembali terjadi pada Sabtu (20/4) dini hari tadi sekitar pukul 01.09 Wita. Letusan ini mengakibatkan tinggi kolom abu dari erupsi itu mencapai 1.200 meter atau 1.925 meter di atas permukaan laut.
Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG,) mengungkapkan bahwa abu vulkanik teramati memiliki warna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal yang bergerak ke arah selatan.