Polisi Australia mengatakan penyerang yang menusuk enam orang secara fatal di pusat perbelanjaan di Sydney kemungkinan menargetkan wanita. Dalam serangan di Mal Westfield Bondi Junction pada Sabtu (13/4) lalu, 5 dari 6 orang tewas dan mayoritas dari 12 orang yang terluka adalah wanita.
"Bagi saya sudah jelas, sudah jelas bagi para detektif bahwa pelaku fokus pada perempuan dan menghindari laki-laki," kata Komisaris Polisi Negara Bagian New South Wales Karen Webb, kepada Australian Broadcasting Corp dikutip dari AFP, Senin (15/4).
"Video-video itu telah menunjukkan semuanya, bukan? Itu tentu saja menjadi pertanyaan bagi kami," lanjutnya.
Para saksi menggambarkan pelaku, Joel Cauchi (40), mengenakan celana pendek dan seragam liga rugbi nasional Australia, berlari melintasi mal dengan membawa pisau. Dia pun tewas ditembak Inspektur Amy Scott, yang menghadapinya sendirian saat pelaku mengamuk.
Polisi juga mengatakan bahwa Cauchi pernah mengalami masalah kesehatan mental dan tidak ada indikasi ideologi sebagai motifnya.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan "kerusakan gender mengkhawatirkan" ketika ditanya di ABC Radio apakah serangan itu bermotif gender.
Satu-satunya pria yang tewas dalam serangan itu adalah penjaga keamanan mal, Faraz Tahir (30), yang tiba di Australia tahun lalu sebagai pengungsi dari Pakistan. Hal itu diungkapkan komunitas Ahmadiyah di Australia.
Pemerintah New South Wales menyatakan akan memberikan dana sebesar 18 juta dolar Australia untuk penyelidikan koroner independen atas serangan tersebut. Namun, Menteri Utama Chris Minns mengesampingkan perubahan aturan yang mengizinkan penjaga keamanan swasta membawa senjata api.