Jelang Lebaran, Mendag Zulhas Tinjau Situasi Perdagangan di ITC Mangga Dua

Pada kunjungan ini, Mendag juga berbelanja produk-produk fesyen lokal, seperti baju koko, batik, sarung dan kaos. Dok. Kemendag.
Pada kunjungan ini, Mendag juga berbelanja produk-produk fesyen lokal, seperti baju koko, batik, sarung dan kaos. Dok. Kemendag.

Selain terus memantau barang kebutuhan pokok (bapok) di pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga memastikan kebutuhan lain masyarakat dapat terpenuhi.

Ya, kebutuhan sandang dan pangan meningkat pada bulan Ramadan. Karenanya Kementerian Perdagangan rutin minjau langsung situasi perdagangan di berbagai tempat agar masyarakat dapat berbelanja dengan harga lebih ekonomis dan terjangkau sehingga dapat menyambut Lebaran dengan baik, aman, lancar, dan bahagia.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) usai meninjau Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua di Jakarta Utara, Jakarta, pada Minggu, (17/3). Tak sendirian, Zulhas ditemani Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim.

"Jadi, kalau hari kerja, kita ke pasar rakyat memperhatikan harga cabai, beras, ayam, telur dan lain-lain. Waktu hari libur, kami ke pusat perbelanjaan (grosir) karena Lebaran bagaimana pun terkait ketersediaan sandang dan pangan. Jadi, ada pangan. Namun, juga perlu pakaian dan di sini juga ramai serta harganya ekonomis. Mudah-mudahan Lebaran kali ini bisa berlangsung dengan baik, aman, lancar, dan masyarakatnya bahagia karena barang kebutuhannya ada, yaitu pangan dan sandang lengkap," jelas Zulhas.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Jakarta, Minggu (17 Mar). Dok. Kemendag.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Jakarta, Minggu (17 Mar). Dok. Kemendag.

Terkait kebutuhan pokok seperti cabai, Zulhas menjelaskan, cabai merupakan tanaman yang sangat bergantung pada cuaca. Untuk itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait harus bisa mengembangkan sistem pertanian yang dapat terus beradaptasi dalam berbagai kondisi cuaca.

"Cabai sangat bergantung pada musim atau cuaca. Kalau hujan terus-menerus dan lebat, panennya gagal. Kalau panennya gagal, suplainya sedikit, permintaan banyak, harga naik. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian dan lainnya harus mengembangkan sistem pertanian, terutama cabai yang tidak begitu terpengaruh dengan cuaca," ungkap Zulhas.

Sementara untuk beras, Zulhas kembali menyebut, pemerintah melalui Bulog telah menyediakan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.900/kg dan beras premium dengan harga Rp 14.000/kg.

Selain itu, pemerintah menjamin ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, untuk harga telur dan ayam sudah mulai turun.

"Kalau yang disediakan pemerintah yaitu beras Bulog dengan kualitas bagus dan dijamin harganya tidak naik serta persediaannya lebih dari cukup. Selain itu, yang mau mau pakai baju, mukena, sarung baru, semua tersedia dan harganya ekonomis,"tutup Zulhas.

Next Post Previous Post