Gladi Posko Haji 2024: Jemaah Tersesat hingga Demensia Cari Ayamnya yang Hilang
26 Mar 2024
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar gladi posko Haji 2024. Gladi diikuti oleh sekitar 1.000 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, (26/3).
Gladi ini dilakukan untuk memastikan setiap petugas mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing agar pelayanan terhadap jemaah maksimal.
"Pagi ini kita memasuki gladi posko, ini tahapan penting," kata Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Arsad Hidayat di Asrama Haji Pondok Gede.
"Kita akan praktik langsung, kita akan proses layanan haji, sejak tiba di bandara, Makkah, Madinah, gelombang II hingga Armuzna," imbuhnya.
Arsad mengatakan gladi posko ini merupakan miniatur pelaksanaan haji di Arab Saudi. Semua tahapan mulai dari Makkah, Madinah, bandara hingga Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) disimulasikan.
"Kami berharap proses ini berjalan dengan baik, semua PPIH bisa mengerti tugas dan fungsinya. Hari ini adalah gambaran konkret yang akan dialami petugas," ucap Arsad.
Tim panitia telah menyiapkan perangkat seperti bus, tenda, dan lainnya untuk menciptakan kondisi seperti kondisi di Tanah Suci.
"Gladi posko ini berlangsung seharian dengan dimulai simulasi sebelum, armuzna puncak haji, dan pasca-armuzna," katanya.
Jemaah tersesat hingga demensia
Simulasi dimulai dari kedatangan jemaah di Bandara Madinah. Mereka lalu bermalam di Madinah dan beribadah di Masjid Nabawi.
Setelah itu jemaah diberangkatkan ke Makkah dan menempati hotel masing-masing. Sejumlah skenario ditampilkan seperti pengaturan akomodasi hotel, jemaah belum dapat kunci hingga pembagian konsumsi.
Selanjutnya jemaah berangkat ke Makkah. Di sana, simulasi jemaah tersesat ditampilkan. Sejumlah jemaah ketinggalan rombongan dan tak tahu jalan pulang. Petugas haji Indonesia yang sedang patroli dengan sigap membantu jemaah tersebut.
Selain tersesat, ada juga simulasi jemaah yang sakit karena kelelahan saat berdesak-desakan di dekat Ka'bah. Cuaca yang sangat panas membuat sejumlah jemaah pingsan. Petugas medis lalu membantu jemaah dan membawanya ke posko untuk mendapatkan bantuan.
"Gladi posko hari ini membuat deg-degan karena kita nggak tahu kasus apa yang diskenariokan. Jadi mau tidak mau kita harus selalu siap dan standby dari segala kemungkinan yang terjadi." kata dokter Riskiyah, petugas haji dari Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) yang bertugas jaga di kawasan Marwah.
Sejumlah jemaah juga membuat keributan di depan ka'bah. Seperti membawa jimat dan ingin meletakkan jimat di ka'bah. Dia langsung diamankan oleh tim Perlindungan Jemaah (Linjam).
Ada juga jemaah yang mengalami demensia saat sedang Sai dan mengatakan ingin mencari anak ayamnya yang hilang.
"Pak, saya mau cari anak ayam saya Pak. Anak ayam saya mana," kata jemaah itu.
Petugas haji langsung mengamankan jemaah tersebut untuk dibawa ke posko.
Setelah itu jemaah bersiap untuk puncak haji di Azmuna yakni Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Wukuf dilakukan di Arafah lalu bermalan di Muzdalifah dan Mina untuk melontar jumrah di Jamarat.
Gladi posko ini merupakan rangkaian acara Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi 1445 H/2024 M yang digelar selama 10 hari mulai 19 sampai 28 Maret 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Ada sekitar 1.000 petugas haji dengan 13 fungsi dan layanan (Tusi). Ada juga tim kesehatan dari Kemenkes.
Adapun 13 tusi layanan tersebut meliputi Leadership dan Managerial, Konsultan Ibadah dan Pembimbing Haji, Pelayanan Jemaah Lansia dan Disabilitas, PKP3JH, Akomodasi, Konsumsi, Transportasi, Kedatangan dan Keberangkatan, Perlindungan Jemaah, SISKOHAT, Pengawasan Haji Khusus, dan Media Center Haji (MCH).