Studi Ungkap Pola Tidur Ibu Hamil Bisa Prediksi Risiko Kelahiran Prematur - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Studi Ungkap Pola Tidur Ibu Hamil Bisa Prediksi Risiko Kelahiran Prematur
Jul 2nd 2025, 17:30 by kumparanMOM

Ilustrasi ibu hamil tidur di lantai. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu hamil tidur di lantai. Foto: Shutter Stock

Ibu hamil di awal kehamilannya mungkin akan sering mengalami gelisah saat tidur di malam hari. Penyebabnya pun beragam, mulai dari mual, kecemasan, perubahan hormon, atau ketidaknyamanan fisik.

Selama ini, hal tersebut sering dianggap wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, studi baru ini memperkuat anggapan bahwa ketidaknyamanan tersebut bisa menyimpan sinyal penting bagi kesehatan ibu dan janin.

Motherly melansir, studi terbaru yang diterbitkan di Jurnal npj Women's Health, para peneliti dari Washington University menganalisis data tidur dari 665 ibu hamil yang mengenakan perangkat actigraph di pergelangan tangan mereka selama dua trimester pertama. Perangkat ini mencatat pola tidur secara objektif, termasuk konsistensi waktu tidur dan total durasi tidur.

Hasilnya menunjukkan, variabilitas atau ketidakteraturan dalam pola tidur —seperti waktu tidur yang berubah-ubah atau durasi tidur yang tidak konsisten— lebih erat kaitannya dengan risiko kelahiran prematur dibandingkan sekadar kualitas atau lamanya tidur.

Yang menarik, para peneliti fokus pada data yang dikumpulkan sebelum usia kehamilan 20 minggu, jauh lebih awal dari periode trimester ketiga yang umumnya dipenuhi gangguan tidur. Hal ini membuka peluang bagi deteksi dan intervensi dini, bahkan beberapa bulan sebelum risikonya meningkat.

Ilustrasi ibu hamil tidur dan bermimpi. Foto: Syda Productions/kumparan
Ilustrasi ibu hamil tidur dan bermimpi. Foto: Syda Productions/kumparan

Lebih lanjut, model pembelajaran mesin (machine learning) yang digunakan dalam penelitian ini dirancang agar sederhana dan mudah diadopsi dalam praktik klinis. Karena perangkat actigraph bersifat tidak invasif dan mudah digunakan di rumah, pendekatan ini memiliki potensi besar untuk digunakan secara luas dalam pemantauan kesehatan kehamilan.

Hasilnya mengungkapkan tidur selama kehamilan memang penuh tantangan. Penelitian ini menyoroti pentingnya menjaga pola tidur yang konsisten, bukan hanya fokus pada jumlah jam tidur. Bahkan, ritme tidur yang stabil --meski terkadang diselingi oleh terbangun di malam hari--, ternyata lebih penting dalam menjaga keseimbangan tubuh selama hamil.

Mengapa Pola Tidur Penting, dan Bukan Hanya Durasinya Saja?

Selama ini, perhatian utama tertuju pada jumlah tidur yang cukup. Padahal, jam biologis tubuh (ritme sirkadian) juga memainkan peran penting dalam mengatur hormon, sistem imun, dan peradangan, yang semuanya adalah hal yang krusial dalam kehamilan. Ketidakteraturan tidur bisa mengganggu ritme ini dan menciptakan stres fisiologis yang tidak disadari, namun berdampak besar.

Penelitian juga menunjukkan, meskipun total waktu tidur serupa, pola tidur yang berantakan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Artinya, stabilitas ritme tidur harian, misalnya tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, lebih penting dibandingkan mengejar 'tidur sempurna'.

Sehingga, penting bagi ibu hamil untuk selalu memperhatikan pola tidur sejak dini, sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencapai kehamilan yang lebih sehat.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post