Presiden AS Donald Trump didampingi Ibu Negara Melania Trump saat tiba di Jepang. Foto: Reuters/Issei Kato
Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mengatakan Presiden AS Donald Trump harus mengunjungi Hiroshima untuk melihat dampak senjata nuklir. Hal itu diungkapkan menanggapi pernyataan Trump yang menyebut serangan Israel ke Iran sama dengan bom atom Hiroshima pada 1945.
"Bagi saya, dia tidak sepenuhnya memahami realita bom atom yang jika salah digunakan akan membunuh banyak nyawa warga sipil tak bersalah, terlepas apakah mereka teman atau musuh, dan mengancam kelangsungan hidup manusia," kata Kazumi kepada wartawan, dikutip dari AFP, Rabu (2/7).
"Saya harap Presiden Trump dapat mengunjungi wilayah yang dibom untuk melihat realita bom atom dan merasakan semangat Hiroshima, kemudian baru membuat pernyataan," katanya lagi.
Bayangan seseorang di tangga tepi sungai di Hiroshima, Jepang, yang tercipta selama ledakan nuklir tahun 1945. Foto: Universal History Archive/Getty Images
AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, kemudian menjatuhkan bom atom lagi di Nagasaki 3 hari kemudian. Tak lama setelah itu, Jepang menyatakan menyerah, mengakhiri Perang Dunia II.
Sekitar 140 ribu orang tewas di Hiroshima dan 74 ribu tewas di Nagasaki, termasuk mereka yang tewas akibat paparan radiasi. Itu adalah yang pertama dan terakhir bom atom digunakan di peperangan.
Pada 22 Juni 2025, AS menyerang dan mengebom 3 fasilitas nuklir Iran. Tak lama kemudian, Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata, yang mengakhiri perang selama 12 hari.
Trump kemudian memberikan pernyataan terkait perang Iran dan Israel dalam KTT NATO di Den Haag, Belanda. Dia menyebut, serangan yang dilakukan AS ke fasilitas nuklir Iran sama dengan serangan ke Hiroshima dan Nagasaki.
Suasana Kota Hiroshima usai terjadinya ledakan bom nuklir pada 6 Agustus 1945. Foto: AFP
"Saya tidak ingin menggunakan Hiroshima dan Nagasaki sebagai contoh, tapi pada dasarnya itu hal yang sama," kata Trump pada Rabu (25/6).
Pernyataan Trump itu memicu kemarahan dari para penyintas di Hiroshima. Minggu lalu, majelis kota meloloskan mosi yang mengutuk pernyataan Trump yang membenarkan penggunaan bom atom.
Kelompok penyintas bom atom di Jepang, Nihon Hidankyo, tahun lalu memenangkan Penghargaan Perdamaian Nobel. Saat menerima penghargaan, mereka menyerukan negara-negara untuk memusnahkan senjata itu.