Pesepak bola Madura United FC Youssef Ezzejjari Lhasnaoui berselebrasi bersama rekannya Luiz Marcelo Morais Dos Reis usai mencetak gol ke gawang Dewa United FC pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2025). Foto: Moch Asim/ANTARA FOTO
PT LIB menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa bersama para petinggi klub Liga 1, yang kini berubah namanya menjadi Super League, di The Langham, Jakarta, pada Senin (7/7). Ketika agenda berlangsung, sempat ada perdebatan soal kuota 11 pemain asing.
Hal ini diterangkan oleh Zia Ul Haq selaku Komisaris Madura United FC. Zia yang hadir langsung di sana menerangkan, awalnya kesepakatan yang terjadi adalah klub boleh mendaftarkan 8 pemain asing dan boleh memainkan semuanya sekaligus dalam pertandingan musim depan.
Namun kemudian, terjadi perubahan. Akhirnya, disahkan bahwa setiap klub boleh mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi hanya maksimal 8 yang boleh masuk daftar susunan pemain (DSP).
"Jadi, itu perdebatan yang sempat menjadi, saya sampaikan tadi, ada friksi. Karena [soal] pemain [asing] itu sudah menyangkut regulasi, jadi pemain asing yang sebelumnya kuotanya hanya 6 pemain, 8 terdaftar. Kemudian, Madura United ini, ada 8 pemain, 9 pemain, dua di cadangan. Dengan kuota 8+8, jadi yang didaftarkan 8 pemain. Kami sepakatnya seperti itu," terang Zia dalam keterangan pada awak media.
Pesepak bola Persebaya Surabaya Dejan Tumbas (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola Madura United Jordy Wehrmann (kiri) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/4/2025). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
"Namun pada gilirannya setelah terjadinya perdebatan dan pemutusan secara bersama-sama oleh teman-teman di pemegang saham resmi PT LIB, sepakatinya menjadi 8 plus 11, jadi 8 pemain main, 11 pemain terdaftar," tambahnya.
Meski begitu, Madura United akan menerima keputusan tersebut. Zia meyakini timnya tidak ada masalah dengan regulasi 11 pemain asing.