Timo Scheunemann di konpers MilkLife Soccer Challenge, Jumat (15/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Popularitas sepak bola wanita semakin hari semakin tinggi. Tak cuma di negara-negara maju, di Indonesia pun sepak bola wanita mulai punya banyak penggemar yang tak kalah antusias dengan fan sepak bola pria.
Disokong dengan kembali aktifnya Timnas Wanita Indonesia selama dua tahun terakhir, plus kompetisi-kompetisi di daerah yang mulai konsisten seperti Piala Pertiwi, ditambah gelaran MilkLife Soccer Challenge yang diadakan Djarum Foundation dan MilkLife, masyarakat di Indonesia mulai ikut demam perkembangan sepak bola wanita.
Bahkan, dalam riset terbaru, diprediksi sepak bola wanita bakal punya 800 juta fan pada 2030 nanti, dan menjadi olahraga dengan penggemar paling banyak kelima di dunia!
Dengan kesempatan seperti itu, Timo Scheunemann, pelatih kepala di MilkLife Soccer Challenge, menyerukan agar para pelatih di sekolah sepak bola di seluruh Indonesia untuk membuka kelas wanita di SSB mereka.
"Seperti biasa, saya meminta bantuan teman-teman untuk menyampaikan ke semua pihak. Ayo, ini sudah zamannya SSB-SSB Putra punya kelas putri," kata Timo.
Menurutnya, di Piala Pertiwi U-14 dan U-16, ada kesenjangan kualitas yang kini mulai tampak. Di Piala Pertiwi U-14, peserta yang sudah mulai terpapar sepak bola wanita lewat gelaran MilkLife Soccer Challenge U-10 dan U-12 relatif lebih punya kualitas ketimbang kelompok umur U-16.
"U-16-nya kurang jumlah SSB-nya kurang kualitasnya kurang. Jadi masih nunggu. Dari bawah ke atas sudah berjalan, tapi kita inginkan lebih banyak lagi SSB paham bahwa ayo, ini ada pasar baru putri-putri kita. Kita include kita jadikan pemain sepak bola," ujar pelatih berusia 51 tahun itu.
Sesi latih tanding di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putri BMI FA. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
"Sehingga nanti ke depannya timnas sepak bola kita yang putri jauh lebih bagus dan itu kans-nya besar," tambahnya.
Timo menilai, sepak bola wanita punya kans sukses yang lebih besar ketimbang sepak bola pria. Ia mencontohkan futsal yang menurutnya akan jauh lebih pesat perkembangannya ketimbang sepak bola, dengan menunjuk bahwa kini peringkatnya sudah masuk 25 besar dunia (Indonesia kini peringkat 21).
"Jadi percaya kalau saya bilang, sepak bola putri kans-nya juga lebih besar daripada sepak bola putra lapangan luar. Hanya butuh dukungan semua pihak untuk kita sama-sama membesarkan dari yang tidak ada menjadi ada," tutupnya.