Ramai diperbincangkan di media sosial terkait risiko kontaminasi pestisida pada gado-gado. Makanan khas Indonesia ini memang terdiri dari berbagai jenis sayuran, seperti tauge, kacang panjang, kol, bayam, serta disajikan dengan bumbu kacang yang memperkaya cita rasa.
Penggunaan pestisida sulit dipisahkan dari sayuran. Mengutip penelitian dalam Journal of Agriculture and Food Research, hampir sepertiga produk pertanian diperkirakan menggunakan pestisida. Sebab, pestisida berfungsi melindungi tanaman dari kerusakan akibat gulma dan serangga, sekaligus membantu untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
Meski bermanfaat di sisi pertanian, penggunaan pestisida juga menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya bagi kesehatan. Healthline melansir, beberapa studi menunjukkan bahwa paparan pestisida mungkin terkait dengan peningkatan risiko kanker meskipun masih dibutuhkan lebih banyak penelitian lebih lanjut.
Walau begitu, adanya penggunaan pestisida dalam pertanian bukan berarti kita harus menghindari konsumsi sayuran sepenuhnya. Sayuran tetap menjadi sumber gizi yang kaya dan memberikan berbagai manfaat kesehatan jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko paparan pestisida adalah dengan mencuci sayuran dengan benar. Mengutip EatingWell, ilmuwan pangan Jessica Gavin, MS, IFT, merekomendasikan metode mencuci buah dan sayur yang efektif.
Mulai dengan Mencuci Tangan Terlebih Dahulu
Ilustrasi cuci tangan. Foto: New Africa/Shutterstock
Sebelum membersihkan sayuran, Gavin menyarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air hangat selama 20 detik. Langkah ini penting untuk mencegah kontaminasi silang dari tangan yang kotor ke sayuran segar.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk tidak mencuci sayuran di atas talenan plastik, terutama jika permukaannya tidak benar-benar bersih. Talenan yang kotor dapat menjadi sumber kontaminasi silang yang justru mengurangi kebersihan sayuran.
"Tujuannya adalah untuk menghindari masuknya kontaminan luar apa pun dari tangan, talenan, dan pisau," jelas Gavin.
Bilas dengan Air Dingin Mengalir
Ilustrasi mencuci sayuran. Foto: Shutter Stock
Membilas sayuran di bawah air dingin yang mengalir dapat membantu mengangkat kotoran, bakteri, dan residu pestisida. Dalam jurnal Food Additives & Contaminants, disebutkan bahwa mencuci dengan air mengalir cukup efektif dalam mengurangi sisa pestisida pada sayuran.
Gavin menambahkan bahwa suhu air dingin yang ideal berkisar antara 45–55°F (sekitar 7–13°C). Suhu ini berpengaruh pada kebersihan sayuran karena dapat membantu menjaga pori-pori tetap tertutup dan mencegah bakteri masuk.
"Membilas hasil bumi di bawah air dingin yang mengalir (sekitar 45–55°F) menjaga pori-pori sayuran tetap tertutup, membantu menghalangi masuknya bakteri. Air yang mengalir secara efektif membersihkan kotoran dan bakteri," ungkap Gavin.
Tidak Semua Sayuran Bisa Direndam dengan Air
Ilustrasi mencuci sayuran. Foto: Shutter Stock
Selain membilas sayuran dengan air bersih, sebagian orang juga biasa merendam sayuran dalam air, bahkan dalam waktu yang cukup lama. Namun, Gavin menjelaskan bahwa tidak semua jenis sayuran cocok untuk direndam, terutama sayuran yang berpori.
Menurutnya, merendam sayuran terlalu lama justru bisa memicu kontaminasi ulang. Selain itu, penggunaan sabun atau cairan pembersih pada sayuran berpori juga dapat berisiko karena sayuran dapat menyerap bahan kimia tersebut.
Jika masih ragu dengan kebersihan sayurannya, Gavin menyarankan alternatif lain selain menggunakan sabun, yaitu dengan merendam sayuran dalam larutan cuka encer. Kandungan asam asetat dalam cuka dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
"Untuk sebagian besar sayuran, cukup dengan membilasnya di bawah air mengalir. Namun, untuk bahan seperti mentimun, yang dapat mengandung bakteri atau jamur, rendaman cuka sebentar dapat membantu," jelas Gavin.
Dengan memahami jenis sayuran dan cara membersihkannya, kita bisa lebih tenang saat menikmati makanan berbahan dasar sayur seperti gado-gado. Jadi, pastikan sayur yang kamu konsumsi sudah dicuci dengan benar, ya.