Rutin olahraga punya banyak sekali manfaat, termasuk bagi ibu menyusui. Ya Moms, tak perlu khawatir, karena olahraga tida memengaruhi suplai ASI.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu menyusui hanya perlu memastikan meminum cukup air sebelum dan sesudah berolahraga. Ini karena ibu menyusui harus selalu terhidrasi.
Lalu, apa saja manfaat berolahraga untuk ibu menyusui?
Manfaat Olahraga untuk Ibu Menyusui
Berolahraga ternyata dapat menambah banyak energi bagi ibu menyusui. Memang, menjadi ibu baru dapat sangat melelahkan, namun olahraga dapat membantu membangun simpanan energi Anda saat harus menyusui hingga larut malam, bahkan pagi!
What to Expect melansir, olahraga juga membuat suasana hati ibu menyusui membaik. Bahkan, melakukan olahraga yang teratur setelah melahirkan dapat membantu mencegah depresi pascamelahirkan.
Tentunya, olahraga juga membantu ibu menyusui untuk menurunkan berat badannya. Walaupun sebetulnya, ibu yang menyusui sudah bisa membakar antara 300 dan 500 kalori setiap harinya. Namun jika digabungkan dengan olahraga, maka hal itu benar-benar bisa menjadi mesin penghancur kalori, Moms.
Olahraga juga bisa meningkatkan mood Anda, sehingga bukan tidak mungkin dapat menambah ikatan dengan bayi ketika sedang menyusuinya, karena suasana hati Anda yang baik.
Ilustrasi olahraga bikin suasana hati ibu menyusui bagus. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
Tips Olahraga untuk Ibu Menyusui
Jika Anda bingung harus melakukan olahraga apa, berikut beberapa olahraga yang bagus jika dilakukan oleh ibu menyusui. Seperti, yoga pascapartum, pilates, barre, jalan cepat, renang, bersepeda, latihan beban--dimulai dengan beban ringan dan meningkatkan intensitas, hingga latihan di rumah termasuk push-up, lunge, plank, dan sit-up.
Menurut para ahli di ACOG, ibu menyusui dianjurkan untuk melakukan latihan aerobik ringan selama 150 menit per minggu, dengan dua sesi latihan. Pada awalnya akan sulit apalagi jika Anda baru pulih dari luka persalinan, sehingga lakukan pelan-pelan saja, Moms.
Jadi mulai lah dengan rutinitas olahraga yang lebih pendek dan tambahkan durasi dan kesulitannya saat Anda sudah merasa sanggup untuk melakukannya.
