Rangkaian kereta rel listrik (KRL) CRRC tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta, Minggu (1/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mulai mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) baru buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) dengan kode CLI-125. Terdapat beberapa perbedaan antara rangkaian atau Train Set (TS) lama dengan TS Baru.
Pada Minggu (1/6), kumparan berkesempatan untuk menjajal KRL baru ini dari Stasiun Manggarai sampai ke Stasiun Bogor dan kembali lagi. Dalam pantauan, terdapat beberapa perbedaan utamanya dari tampak eksterior dan interior yang tampak lebih modern.
Salah satu hal baru di KRL baru adalah adanya papan informasi perjalanan digital, indikator lampu, kursi prioritas yang lebih banyak dan adanya tempat kursi roda di setiap gerbong. Untuk kursi prioritas, di KRL CLI-125 tersedia di setiap tempat duduk dengan masih-masing 2 kursi di setiap barisnya.
"Kalau kemarin manual ya. Sekarang lebih ke digital," kata Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto kepada wartawan dalam perjalanan ke Bogor dengan KRL, Minggu (⅙).
Selain itu Asdo mengungkap saat ini KAI Commuter sedang membangun sistem perawatan digital. Sistem ini nantinya bisa membantu proses perawatan dengan sistem digital. Saat ini sistem ini masih dalam pengembangan KAI Commuter.
"Jadi nanti tenaga-tenaga perawatan itu enggak perlu ngecek-ngecek lagi. Khusus melihat dashboard. Sudah kelihatan dong. Oh ini ada potensi gangguan rem, gangguan mesin, gangguan elektrik. Nanti akan terlihat di papan pantauan," ujar Asdo.
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto perjalanan ke Bogor dengan KRL, Minggu (1/6/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
Untuk KRL CLI-125, Asdo juga memastikan kereta ini sudah memenuhi syarat kelaikan dan lolos dari proses Factory Acceptance Test (FAT). Selain itu pengadaan CLI-125 juga sudah meliputi Transfer of Technology (ToT) dan Transfer of Knowledge.
"Kita sudah mengirimkan 40 orang, baik tenaga pemeliharaan maupun teman-teman masinis ke Cina untuk dididik beberapa teknologi-teknologi yang terbaru ini dan ini kita transfer, sampai di Indonesia kita transfer ke seluruh jajaran perawatan maupun pengoperasian yang ada di Jakarta," jelas Asdo.
Selain itu untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pengguna KRL, CLI-125 ini memiliki kapasitas yang lebih besar dengan 3.400 per TS. "Makanya ini lebarnya kan beda ya. Ini dimensinya seperti kereta jarak jauh," kata Asdo.
Lebaran dan Kebijakan ASN Naik Transportasi Umum Jadi Faktor Peningkatan Pengguna
Terkait peningkatan jumlah pengguna Asdo menyebut terdapat beberapa faktor. Pertama adalah kebijakan untuk para ASN Jakarta yang diwajibkan menaiki transportasi umum setiap hari Rabu.
"Ya, jadi memang berdampak ya. Setiap hari kita merasakan ada peningkatan volume. Kita yang biasanya di angka 1 juta di bulan April, mulai April, Mei ini kita juga menyentuh angka di 1,1 juta," ujar Asdo.
Selain kebijakan ASN untuk naik transportasi umum, lonjakan jumlah pengguna KRL juga didasari oleh faktor lebaran menurut Asdo. "Terutama tradisinya pas Lebaran. Ya kan? Pulang satu orang, kembali 10 orang, 3-4 orang," ujarnya.
Sebelumnya pengadaan sarana KRL dilakukan untuk penggantian rangkaian kereta yang akan memasuki masa konservasi atau penghentian operasional karena usia teknis kereta. Pengadaan tak hanya dilakukan dari CRRC melainkan juga dari PT INKA (Persero).
KAI Commuter memesan sarana KRL baru sebanyak 27 Train Set (TS) atau total sebanyak 324 unit kereta baik yang diproduksi di dalam negeri oleh PT INKA (Persero) maupun kereta yang diproduksi melalui pabrikan luar negeri.
Untuk saat ini jumlah TS yang sudah dioperasikan berjumlah 3 TS, 2 dioperasikan pada Bogor Line dan 1 dioperasikan pada Cikarang Line. Hingga saat ini, sudah 8 Train Set (TS) yang tiba, 7 TS dari CRRC dan 1 TS dari PT INKA (Persero).