Narasumber dalam perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6/2025). Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
Hari Susu Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Juni menjadi momen penting untuk mengingatkan bahwa susu sapi bukan sekadar asupan sehat. Susu merupakan salah satu solusi atas tantangan gizi di Indonesia, selain pemenuhan nutrisi dari makanan.
Ya Moms, setiap orang terutama anak, ibu hamil dan menyusui, penting untuk menjaga asupan nutrisi hariannya, yang terdiri dari makronutrien dan mikronutrien. Tapi, terkadang asupan nutrisi tersebut tidak terpenuhi, sehingga perlu ditambahkan dengan konsumsi susu. Sebab susu mengandung nutrisi kompleks.
Untuk mendapatkan susu yang baik, produksi susu juga harus dijaga kualitasnya. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M. Si, menilai Hari Susu Sedunia adalah momentum penting untuk mengingatkan bahwa susu bukan sekadar minuman biasa.
"Di balik segelas susu tersimpan manfaat besar bagi kesehatan, kecerdasan, dan daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia," ujarnya dalam acara perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6).
Narasumber dalam perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6/2025). Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
Kendati demikian, kata Dr. Nuryani, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia Tenggara. Untuk itu, pemerintah kini mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri.
Kemajuan Teknologi Mendorong Inovasi
Sementara itu, Guru Besar Bidang Ilmu dan Teknologi Susu Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Epi Taufik S.Pt., MVPH., M. Si, menilai peningkatan produksi susu sapi berbanding lurus dengan inovasi teknologi hingga proses produksi susu.
Narasumber dalam perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Inovasi teknologi ini dapat membantu menghasilkan produk susu yang berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, dan bernilai gizi optimal. Sebab, teknologi membuat produksi susu jadi lebih efisien, kualitasnya lebih baik, dan masa simpannya juga lebih panjang.
"Kita harus meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam produksi dan pengolahan susu, membangun ekosistem susu segar nasional yang terintegrasi antara peternak, koperasi susu, dan industri, didampingi pemerintah. Jika ini terjadi, maka kita sedang membangun masa depan industri susu yang tangguh dan berkelanjutan," ujar Prof. Epi.
Grass to Glass dari Frisian Flag Indonesia
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengajak generasi muda agar menjadi bagian dari solusi kemandirian Indonesia memasok susu segar di masa depan. Anak muda dipercaya mampu mendorong transformasi peternakan sapi perah modern dan berkelanjutan.
Narasumber dalam perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6/2025). Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
"Kami punya sejarah panjang dalam bekerja sama dengan peternak hingga berinovasi menghasilkan produk- produk susu berkualitas mulai dari hulu ke hilir atau istilah kami Grass to Glass," ujar Andrew.
Susu memiliki banyak kebaikan yang bermanfaat bagi setiap tahap kehidupan. Untuk memaksimalkan manfaat ini, kesegaran susu harus selalu terjaga. Oleh karena itu penting untuk memastikan pasokan susu segar yang berkualitas dari para peternak sapi perah lokal yang menjadi mitra.
Semangat ini dijaga melalui Dairy Development Programme (DDP). Misi dari DDP ialah meningkatkan produksi susu sapi segar berkualitas. Program ini mendorong tata kelola, standar manajemen peternakan, dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal Indonesia.
Narasumber dalam perayaan Hari Susu Sedunia 2025 bersama Frisian Flag Indonesia di kampus IPB Bogor, Senin (2/6/2025). Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
Lewat program ini Frisian Flag Indonesia telah mendampingi dan memperkuat kapasitas puluhan ribu peternak sapi perah lokal.
"FFI mengadopsi semangat untuk membantu para peternak sapi perah lokal untuk memproduksi susu segar lebih banyak dalam kualitas yang sangat baik. Khusus untuk pemberdayaan peternak muda, DDP menggelar Young Progressive Farmer Academy (YPFA) untuk tata kelola peternakan yang modern dan berkelanjutan," kata Andrew.