Contoh Rapor P5 SD pada Kurikulum Merdeka banyak dicari oleh tenaga pendidik. Catatan rapor P5 ini berperan penting sebagai dokumentasi dan perkembangan siswa dalam keterampilan, sikap, dan tentunya hasil belajar siswa.
Proses hasil belajar dalam bentuk rapor merupakan implementasi Kurikulum Merdeka. Ini menjadi komponen penting dalam pendokumentasian proses belajar dan mengajar.
Inilah Contoh Rapor P5 SD pada Kurikulum Merdeka
Ilustrasi (angka unik) contoh rapor p5 sd. Sumber: scott graham/unsplash
Mengutip buku Manajemen Pembelajaran berbasis Projek Penguatan Profil, M Iqbal Arrosyad, dkk. (2024) Program pendidikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertujuan untuk membangun karakter siswa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Tujuan program P5 adalah untuk meningkatkan kemampuan intelektual, sosial, dan emosional pelajar sehingga mampu menjadi orang yang jujur, cerdas, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Setiap kegiatan siswa didasarkan pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, seperti gotong royonh, kebhinekaan, dan keadilan sosial.
P5 memungkinkan siswa mengambil bagian dalam kegiatan proyek berbasis pengalaman nyata. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang masalah lokal, nasiona, dan globa,
Siswa dilatih untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan berinovasi melalui proyek-proyek dalam P5. Keterlibatan aktif dalam proyek tidak hanya meningkatkan keterampilan akademik namun juga membantu siswa menjadi lebih baik dalam berkomunikasi memimpin dan bekerja sama dalam kelompok.
Bagi guru SD (Sekolah Dasar) yang menyelenggarakan kegiatan proyek, terdapat empat contoh Rapor P5 SD yang bisa menjadi referensi.
Rapor P5 Proyek Kewirausahaan
Kegiatan: Mengadakan kegiatan jual-beli kreasi dari barang bekas.
Ananda (nama) memiliki kreativitas yang baik dalam hal kewirausahaan. Ananda pintar dalam memilih barang yang berpotensi untuk dijual.
Ananda (nama) sangat lihai dalam melihat peluang. Seperti saat ini sedang tren apa, dia berhasil mengembangkan tren tersebut menjadi produk yang layak jual.
Rasa percaya diri (nama) dalam menjual barang patut diapresiasi. Hal ini menunjukan sikap pantang menyerah dalam hal berjualan. Ia dapat menawarkan produknya menggunakan suara lantang, hal ini menjadi nilai positif baginya.
Ananda (nama) menjual produk yang disukai oleh teman-temannya sehingga penjualan barang yang ia tawarkan cukup berhasil. Selain itu, ananda sangat kreatif dalam mengemas produk yang dijualnya.
