Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu Andy Rachmianto saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus memantau perkembangan konflik Israel-Iran. Salah satunya yang berdampak pada penerbangan sekitar negara tersebut, sebab kondisi itu dapat mengganggu jadwal pemulangan WNI yang telah dievakuasi dari Iran.
Hingga Senin (23/6) malam, sebanyak 18 WNI yang sebelumnya sudah berhasil dievakuasi dari Teheran melalui Baku, Azerbaijan, masih tertahan di Doha, Qatar, menunggu jadwal penerbangan lanjutan menuju Jakarta. Sebab, Qatar menutup kawasan udaranya, usai Iran menyerang pangkalan Amerika Serikat di Al Udeid, Qatar.
"Ya, tadi saya sudah sampaikan yang sisanya 18 itu kan sekarang sudah ada di Doha. Kita sedang menunggu jadwal penerbangan Qatar Airways yang sempat terganggu untuk terbang ke Jakarta secepatnya," kata Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu, Andy Rachmianto, kepada wartawan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/6).
Sebelumnya, dua pesawat yang membawa 18 WNI tersebut dari Baku sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi, selama beberapa jam, akibat gangguan rute penerbangan yang melintasi wilayah udara Qatar.
Kini, mereka telah berhasil tiba di Doha dan dijadwalkan akan diterbangkan ke Jakarta setelah ada kepastian jadwal baru.
"Sisanya 18 itu kan sekarang sudah ada di Doha. Kita sedang menunggu jadwal penerbangan Qatar Airways yang sempat terganggu untuk terbang ke Jakarta secepatnya," ujar Andy.
"Kalau memang penerbangannya sudah memungkinkan, mereka akan datang ke Jakarta," tambahnya.
Selain 18 orang di Doha, Andy menyebutkan masih terdapat 68 WNI lainnya yang berada di Baku. Mereka masih menunggu penjadwalan ulang penerbangan ke Indonesia.
Proses koordinasi dengan pihak maskapai dan otoritas setempat terus dilakukan oleh KBRI di Teheran dan Baku.
"Jadi sisanya berapa, 58 atau 68 itu sekarang posisinya sudah ada di Baku. Kita, teman-teman dari KBRI Teheran maupun KBRI di Baku sekarang sedang mengurus jadwal penerbangan mereka untuk bisa segera kita pulangkan, kita terbangkan dari Baku menuju Jakarta," jelasnya.
Andy menambahkan, pemulangan WNI menggunakan maskapai dari negara-negara Teluk memang tidak dapat dihindari dalam proses pemulangan WNI dari Iran. Namun, Kemlu terus melakukan pemantauan ketat dan koordinasi intensif agar proses evakuasi tahap berikutnya tetap berjalan lancar, mengingat situasi di kawasan masih begitu cair.
"Situasi yang terjadi di sana masih sangat fluid, masih sangat dinamis," kata Andy.
"Namun demikian, kita, pemerintah, Kementerian Luar Negeri dengan kerja sama beberapa kementerian lain, sudah menyiapkan tim antar-kementerian yang dalam 24 jam terus memantau perkembangan situasi keamanan," lanjutnya.