Apa itu soft saving. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Pixabay
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan digital yang semakin cepat dan penuh tekanan, Gen Z mempunyai cara sendiri untuk mengatur keuangan pribadi. Salah satu pendekatan yang lagi naik daun sekarang adalah soft saving. Apa itu soft saving?
Tidak seperti generasi sebelumnya yang fokusnya nabung jangka panjang dan investasi konvensional. Gen Z cenderung lebih santai dan milih metode yang pas dengan gaya hidup dan berusaha cari keseimbangan antara duit dan hidup.
Apa itu Soft Saving dan Apa Manfaatnya? Simak Strategi Menabung Baru di Kalangan Gen Z
Apa itu soft saving. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Jakub Zerdzick
Apa itu soft saving? Mengutip dari buku Advances in Management Accounting Volume 33, Chris Akroyd, (2021), soft saving adalah strategi menabung yang tidak maksa harus langsung punya tabungan besar, tetapi melalui penghematan secara berkala.
Fokusnya lebih ke kenyamanan emosional dan mengatur sesuai kebutuhan harian. Biasanya, porsi nabung juga lebih kecil dibanding cara lama, soalnya mayoritas penghasilan sudah digunakan untuk gaya hidup, seperti liburan atau nongkrong bersama teman.
Sekilas memang kelihatan kurang disiplin, tetapi sebenarnya pendekatan ini lebih realistis dan mencoba membuat hubungan sama uang jadi lebih sehat. Fenomena soft saving ini ada hubungannya juga dengan tren "soft life" yang sering ada di medsos.
Soft life itu gaya hidup yang lebih mengutamakan ketenangan, kesehatan mental, dan relaksasi, bukan cuma kerja keras demi masa depan yang tidak pasti. Soft saving jadi cara mengatur duit yang mengikuti hal tersebut sambil nabung.
Ada beberapa manfat yang dapat dirasakan menggunakan strategi soft saving. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Membentuk hubungan positif dengan uang: Soft saving membantu Gen Z mengelola uang tanpa tekanan, sehingga menciptakan sikap yang lebih sehat dan bijak dalam keuangan.
Mengurangi stres finansial: Pendekatan yang santai dan fleksibel membuat seseorang tidak merasa terbebani oleh target tabungan yang terlalu ketat.
Menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan tabungan: Soft saving membuat tetap menabung sambil menikmati gaya hidup, seperti liburan atau kegiatan sosial.
Fleksibel dan mudah disesuaikan: Besaran tabungan dapat diatur sesuai dengan kondisi keuangan dan prioritas hidup masing-masing individu.
Mendukung kesehatan mental: Karena tidak memaksakan penghematan ekstrem, strategi ini membantu menjaga ketenangan pikiran dan kesejahteraan emosional.
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu soft saving. Walaupun tidak langsung membuat tabungan banyak, pendekatan ini mengajarkan kebiasaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan, tanpa harus mengorbankan kualitas hidup yang sudah didapatkan. (RIZ)