Serba-serbi Kata Budi Arie soal Namanya Disebut di Dakwaan Judol - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Serba-serbi Kata Budi Arie soal Namanya Disebut di Dakwaan Judol
May 22nd 2025, 07:02 by kumparanNEWS

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memberikan sambutan saat kunjungan kerja di Kantor Kelurahan Cibeber, Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025). Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memberikan sambutan saat kunjungan kerja di Kantor Kelurahan Cibeber, Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025). Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura

"Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak pernah tidur" merupakan kata yang keluar dari Budi Arie merespons soal namanya yang disebut dalam dakwaan menerima bagian dari setoran judi online.

Hal itu disampaikan oleh eks Menkominfo tersebut saat menghadiri audiensi Pencegahan Korupsi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (21/5), dalam kapasitas sebagai Menteri Koperasi.

Beberapa waktu ini, Budi Arie kerap memberikan bantahannya saat dikonfirmasi terkait aliran dana judi online.

Nama dia, disebut menerima hingga 50 persen uang pengamanan situs judol, dalam dakwaan Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus, yang kini tengah disidangkan.

Apa saja bantahan Budi Arie?

Sebut Omon-omon

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Budi Arie menyebut kemunculan namanya dalam dakwaan sebagai omon-omon saja. Hal itu, menurutnya, hanyalah narasi jahat terhadapnya.

"Jadi, itu omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada" kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Senin (19/5).

"Justru ketika itu saya malah menggencarkan pemberantasan situs judol. Boleh dicek jejak digitalnya," tambah dia.

Budi Arie mengaku tak tahu sama sekali adanya praktik pengamanan situs judi online itu. Apalagi soal pembagian keuntungan.

"Intinya, pertama mereka (para tersangka) tidak pernah bilang ke saya akan memberi 50 persen. Mereka tidak akan berani bilang, karena akan langsung saya proses hukum," kata dia.

Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan
Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan

"Jadi sekali lagi, itu omongan mereka saja, jual nama menteri supaya jualannya laku," lanjutnya.

Dia menegaskan belum pernah menerima aliran dana pengamanan situs judol.

"Tidak ada aliran dana dari mereka ke saya. Ini yang paling penting. Bagi saya, itu sudah sangat membuktikan," ungkap dia.

"Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar," tuturnya.

Lagu Lama Kaset Rusak

Budi Arie juga memberikan tanggapan soal kemungkinan ia diperiksa oleh Kortastipidkor Bareskrim Polri, terkait kasus pengamanan situs judi online di Kominfo.

Saat ditanya awak media, Budi Arie tak banyak bicara dan hanya memberikan jawaban normatif.

"Lagu lama kaset rusak. Ya itu dikutip, tuh. Lagu lama kaset rusak," ujar Budi Arie kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (21/5).

Penyelidik KPK, Arief Budi Rahardjo, saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai terdakwa, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/5/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Penyelidik KPK, Arief Budi Rahardjo, saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai terdakwa, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/5/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Terdakwa Judol Bela Budi Arie

Dalam persidangan, Zulkarnaen Apriliantony, membela Budi Arie. Ia menyebut, Budi Arie tak menerima dana apa pun terkait pengamanan situs judol agar tak diblokir.

Hal itu disampaikan Zulkarnaen dalam sidang lanjutan kasus yang menjeratnya sebagai terdakwa, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/5).

"Ini saya ingin meluruskan, supaya di media juga jangan aneh-aneh, nih. Pak Budi Arie tidak menerima apa pun dari perjudian online ini. Dan dia tidak tahu sama sekali. Dia tidak tahu sama sekali," kata Zulkarnaen.

"Jadi, kita jalankan ini, dia tidak tahu sama sekali. Saya bisa pertanggungjawabkan, dunia akhirat. Itu saja, Pak," tegasnya.

Salah satu pegawai Komdigi, Zulkarnaen Apriliantony (kiri), saat hadir di pers rilis di Polda Metro Jaya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Salah satu pegawai Komdigi, Zulkarnaen Apriliantony (kiri), saat hadir di pers rilis di Polda Metro Jaya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Dalam kesempatan itu, Zulkarnaen juga membantah sebagai orang yang mengumpulkan uang dari pengamanan situs judol tersebut.

"Saya bukan pengumpul uang di sini, saya penerima uang di sini. Saya menerima uang karena saya diajak ini sama Adhi [Kismanto], karena Adhi merasa utang budi sama saya. Karena saya tawarkan beliau ke Kementerian Komdigi," tutur dia.

Kendati begitu, ia mengakui bersalah telah menerima aliran uang dari pengamanan situs judol tersebut.

Nama Budi Arie di Dakwaan

Menurut Jaksa, sekitar Oktober 2023, Budi Arie diduga meminta rekanannya, Zulkarnaen, untuk mencari orang yang dapat mengumpulkan data website judol. Zulkarnaen lalu mengenalkan Adhi Kismanto kepada Budi Arie.

"Dalam pertemuan tersebut Terdakwa Adhi Kismanto mempresentasikan alat crawling data yang mampu mengumpulkan data website judi online, lalu saudara Budi Arie Setiadi menawarkan kepada terdakwa Adhi Kismanto untuk mengikuti seleksi sebagai tenaga ahli di Kemenkominfo," kata jaksa.

Adhi tak lolos dalam proses seleksi itu. Namun, ada atensi dari Budi Arie agar Adhi tetap diterima.

"Adhi Kismanto dinyatakan tidak lulus karena tidak memiliki gelar sarjana namun dikarenakan adanya atensi dari Saudara Budi Arie Setiadi, maka terdakwa Adhi Kismanto tetap diterima bekerja di Kemenkominfo dengan tugas mencari link atau website judi online," jelas jaksa.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi sampai di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Rabu (21/5).  Foto: Abid Raihan/kumparan
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi sampai di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Rabu (21/5). Foto: Abid Raihan/kumparan

Singkat cerita, Adhi, Zulkarnaen, bersama Muhrinjan selaku pegawai Kominfo, memulai aksi penjagaan website judol. Dari praktik penjagaan website judol itu, muncul nama Budi Arie.

"Bahwa kemudian Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, Terdakwa Adhi Kismanto, dan Terdakwa Muhrijan alias Agus kembali bertemu di Cafe Pergrams Senopati untuk membahas mengenai praktik penjagaan website perjudian online di Kemenkominfo dan tarif sebesar Rp 8.000.000,- per website serta pembagian untuk Terdakwa Adhi Kismanto sebesar 20%, Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30%, dan untuk Saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50% dari keseluruhan website yang dijaga," ujar jaksa.

Dalam dakwaan juga disebutkan bahwa Budi Arie memberikan arahan soal situs judol tersebut.

"Pada 19 April 2024 Terdakwa Adhi Kismanto menerima informasi bahwa Menteri Kominfo memberikan arahan untuk tidak melakukan penjagaan website perjudian di lantai 3, selanjutnya Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony dan Terdakwa Adhi Kismanto dan menemui Saudara Budi Arie Setiadi di rumah dinas Widya Chandra untuk pindah kerja di lantai 8 bagian pengajuan pemblokiran dan disetujui oleh Saudara Budi Arie Setiadi," kata jaksa.

Masih sekitar April 2024, Adhi Kismanto melakukan pertemuan dengan Zulkarnaen. Dalam pertemuan itu, Zulkarnaen menyampaikan Budi Arie telah mengetahui adanya praktik pengamanan website judol itu.

"Zulkarnaen Apriliantony menyampaikan bahwa penjagaan website perjudian sudah diketahui oleh saudara Budi Arie Setiadi, namun Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony sudah mengamankan agar penjagaan website perjudian tetap dapat dilakukan karena Terdakwa Zulkarnaen Apriliantony merupakan teman dekat saudara Budi Arie Setiadi," papar jaksa.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post