Peluncuran kampanye Shopee Festival Penulis Lokal di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). Foto: Nabila Ulfa/kumparan
Shopee meluncurkan kampanye Festival Penulis Lokal pada Kamis (15/5/2025). Menggandeng Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kolaborasi ini digelar dalam rangka Hari Buku Nasional.
Festival Penulis Lokal menjadi salah satu upaya Shopee untuk mendukung hak cipta karya asli dari penulis dan penerbit lokal melalui kanal Shopee Pilih Lokal. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengapresiasi langkah tersebut. Irene turut menekankan pentingnya membeli buku asli, bukan bajakan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Shopee yang telah memberikan ruang dan perlindungan bagi penulis lokal melalui Festival Penulis Lokal. Sebagai salah satu platform dengan distribusi penjualan buku yang besar, Shopee membantu penulis untuk memproteksi copyright mereka," jelasnya di acara peluncuran Festival Penulis Lokal, Kamis (15/5/2025) di Jakarta Pusat.
Menurutnya, proteksi perlu dilakukan tak hanya pada buku cetak, melainkan juga buku digital. Selama ini, kata Irene, Indonesia dilihat sebagai pasar (market) untuk buku, padahal negara ini juga punya potensi nilai ekspor melalui ekonomi kreatif.
Peluncuran kampanye Shopee Festival Penulis Lokal di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). Foto: Nabila Ulfa/kumparan
"Mari kita terus mencetak buku-buku baru, baik cetak atau digital karena ini adalah bekal untuk generasi masa depan. Harapan saya ke depan, harus ada lebih banyak tulisan lagi dan kita bergerak bersama-sama agar lebih banyak karya tulis lokal yang bisa diekspor," ujar Irene.
"Stop membeli buku-buku yang bajakan. Buku-buku mahal, pinjam sama teman. Ayo, bikin perpustakaan kecil-kecilan," imbuh dia.
Terkait langkah memerangi buku bajakan, Deputy Director of Government Relations Shopee Indonesia Balques Manisang mengatakan, komitmen Shopee untuk mendukung penulis lokal ditunjukkan melalui ekosistem digital.
Salah satunya adalah penggunaan fitur Brand IP Portal. Balques menerangkan, perlu ada kerja sama baik dari penulis, penerbit, dan pecinta buku untuk dapat mengatasi pembajakan buku.
"Kami memiliki one-stop platform berupa Brand IP Portal yang bisa dimanfaatkan oleh para penerbit dan penulis untuk mendaftarkan buku mereka. Database dari Brand IP ini nantinya bisa semakin membantu kami dalam melakukan pengecekan, jika sistem kami menemukan adanya buku bajakan yang beredar," jelasnya.
Hidupkan 'Kebun Literasi' dari Sisi Penulis & Pembaca
Peluncuran kampanye Shopee Festival Penulis Lokal di Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). Foto: Nabila Ulfa/kumparan
Ekosistem digital yang sehat bagi industri buku saat ini tak bisa dilepaskan dari peran penulis dan pembaca. Henry Manampiring, penulis mega best seller Filosofi Teras, menjelaskan bahwa kehadiran e-commerce seperti Shopee ibarat kebun literasi yang terus membesar. Sebab, e-commerce dinilai mampu memperbanyak titik temu antara pembaca dengan karya.
Pembaca, ujar Henry, jadi punya akses lebih mudah terhadap karya-karya penulis lokal. Berbeda dengan zaman dulu saat pembaca harus ke toko buku untuk membeli karya. Henry pun menyambut baik langkah Shopee untuk membenahi peredaran buku bajakan di platform online.
"Saya benar-benar percaya, e-commerce seperti Shopee ini mampu menumbuhkan kebun literasi ini. Hanya saja seiring dengan mudahnya buku diakses oleh pembaca, buku bajakan juga mudah diakses," jelas Henry.
"Kembali ke analogi kebun literasi, mudah-mudahan bisa kita suburkan bersama, tapi alang-alang pengganggu, hama, itu jangan ikutan, deh," tambahnya.
Shopee melalui Festival Penulis Lokal menghadirkan promosi spesial yang menampilkan buku karya penulis lokal terkurasi dengan diskon s/d 50 persen dan ekstra voucher diskon 10 persen mulai tanggal 15-31 Mei 2025. Promo ini bisa ditemukan di kanal Shopee Pilih Lokal.
