Atlet lari Indonesia Reza Aulia di Boston Marathon 2025 bersama PUMA. Foto: PUMA Indonesia
Boston Marathon 2025 yang digelar pada 21 April lalu menjadi tempat bagi pelari Reza Aulia mewujudkan mimpinya. Atlet PUMA itu mampu menaklukkan lintasan maraton sepanjang 42 KM dengan catatan waktu 02:37:09. Reza tidak hanya mencetak rekor personal best-nya, tapi juga menjadi pelari Indonesia tercepat yang berhasil finish dalam durasi itu sepanjang lima tahun terakhir.
"Bisa berlari dan finish di Boston Marathon adalah pengalaman yang luar biasa. Ini mimpi yang saya bawa sejak lama, dan jujur, saya nggak pernah membayangkan akan sampai sejauh ini," tutur Reza.
Prestasi Reza menjadi bukti bahwa pelari Indonesia juga mampu bersaing di level dunia. Terlebih, perjalanan pelari nasional itu ke Boston Marathon juga tidak mudah. Reza berhasil mencicipi aspal Boston setelah terpilih dalam program eksklusif PUMA's Project 3.
Ini merupakan inisiatif global dari PUMA untuk memberikan pengalaman kelas dunia yang tak terlupakan bagi pelari sub-elit. PUMA membuka 100 slot untuk Boston dan London Marathon 2025. Program ini juga memberikan akses bagi pelari untuk mengikuti pelatihan elite, perlengkapan lari paling mutakhir, hingga kesempatan untuk memenangkan hadiah menarik.
Kram tak patahkan semangat Reza untuk taklukan Heartbreak Hill
Atlet lari Indonesia Reza Aulia di Boston Marathon 2025 bersama PUMA. Foto: PUMA Indonesia
Berlari sepanjang 42 KM mengelilingi lintasan Boston menjadi pengalaman berharga sekaligus menantang bagi Reza. Momen kritis sempat ditemui Reza saat ia mengalami kram di kedua kakinya di kilometer 34, tepat di area Heartbreak Hill, tanjakan ikonis di Boston Marathon.
Reza sempat kehilangan harapan untuk finish, tapi atmosfer lintasan yang dipenuhi gemuruh dukungan penonton membuat tekad Reza semakin kuat dan yakin untuk finishstrong.
"Atmosfer race, dukungan penonton, keluarga, dan mental yang terjaga membuat saya terus melangkah. Saya menangis di garis akhir–antara bangga, terharu, dan kecewa–karena belum mencapai target utama, tapi tetap berhasil mencetak waktu terbaik saya," imbuh Reza.
Bicara soal keluarga, sang ayah menjadi pendukung utama Reza di Boston Marathon. Reza mengungkap ayahnya selalu memantau posisinya sepanjang race dari rumah dan sempat panik karena pace-nya melambat. Namun Reza yang berhasil finish membuat keluarga lega dan tentunya bangga.
PUMA dukung Reza di masa-masa sulit
Atlet lari Indonesia Reza Aulia. Foto: PUMA Indonesia
Pencapaian Reza di Boston Marathon tak lepas dari dukungan PUMA Indonesia. Baginya, PUMA sudah hadir sejak masa-masa sulit, bahkan saat ia masih di momen minus karena cedera.
"PUMA nggak support saya dari nol, tapi dari minus. Saat saya cedera, jatuh, dan hampir nggak bisa lari lagi, mereka tetap percaya. Saya sangat respek karena PUMA tidak pilih-pilih atlet. Mereka hadir sejak awal perjuangan," kata Reza.
Dukungan dari PUMA yang tiada habisnya diakui Reza memberikan energi tambahan baginya untuk tampil maksimal. PUMA tak hanya mempersiapkan Reza dengan perlengkapan dan latihan fisik, tapi juga mental.
"Dari awal perjalanan sampai race day, saya merasa benar-benar dihargai dan diperhatikan. PUMA bukan hanya melihat dari hasil akhir, tapi proses dan perjuangan yang saya lalui. Itu membuat saya semakin yakin dan semangat untuk memberikan yang terbaik di Boston," tutur Reza.
Di momen ia mencetak sejarah itu, Reza mengaspal di Boston Marathon mengenakan PUMA Deviate Nitro Elite 3 yang sudah menjadi andalan pelari maraton. Ia juga mencoba teknologi baru dari PUMA, yakni PUMA Nitro Fast-R 3 yang kini menjadi incarannya untuk race berikutnya. Selain itu, Reza juga mendapatkan pengalaman eksklusif di PUMA High Point dan PUMA Nitro Lab Boston untuk merasakan langsung inovasi mutakhir dari PUMA.
Selain Reza, ada Ibnu Jamil yang selesaikan 6 seri maraton dunia
Aktor Ibnu Jamil berhasil selesaikan enam seri World Major Marathon. Foto: PUMA Indonesia
Kiprah Reza di Boston Marathon menambah deretan prestasi pelari Indonesia di kancah dunia. Sebelumnya, aktor dan pelari Ibnu Jamil telah berhasil menyelesaikan enam seri World Major Marathon (Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York).
Prestasi ini menjadikan Ibnu sebagai salah satu pelari Indonesia yang berhasil meraih Six Star Finisher Medal yang prestisius. Ibnu membuktikan bahwa konsistensi dan dedikasi akan membawa pelari Indonesia setara dengan pelari dunia serta menginspirasi generasi pelari berikutnya.
PUMA ajak pelari Indonesia untuk melampaui batas
Atlet lari Indonesia Reza Aulia di Boston Marathon 2025 bersama PUMA. Foto: PUMA Indonesia
Sebagai brand yang berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi para pelari, PUMA hadir dengan DNA baru yang bertajuk GO WILD. PUMA ingin menghidupkan semangat eksplorasi dan keberanian melampaui batas. GO WILD bukan hanya soal kecepatan, tapi juga menghargai proses, menikmati runner'shigh, dan menciptakan komunitas yang saling mendukung.
PUMA mendorong lebih banyak orang untuk menikmati proses dalam berlari dari langkah pertama. Ini selaras dukungannya yang telah diberikan kepada Reza hingga berhasil finish Boston Marathon.
"PUMA Indonesia sangat bangga bisa mendampingi Reza di panggung dunia. Ini adalah bukti bahwa talenta Indonesia bisa bersaing di tingkat global, selama mereka mendapatkan kesempatan dan dukungan yang tepat," ujar Teamhead Marketing PUMA Indonesia, Rachmat B. Trilaksono.
Kiprah Reza di Boston Marathon juga menjadi representasi semangat GO WILD sebagai brand DNA terbaru PUMA. Karena itu, Reza berpesan agar pelari Indonesia juga memiliki komitmen dan semangat yang sama.
"Stay humble. Berada di lingkungan yang positif. Saling support, bukan saling menjatuhkan. Biar lari ini jadi tantangan yang menyenangkan, bukan beban atau kompetisi yang nggak sehat," pungkas Reza yang tengah menatap target maraton berikutnya.