Grup musik wanita asal Korea NewJeans. Foto: Jung Yeon-je/AFP
Perseteruan antara NewJeans yang dengan ADOR sepertinya belum berakhir. Setelah sebelumnya sempat tampil dengan nama baru NJZ di luar negeri, kelima member kini menghadapi ancaman denda miliaran rupiah jika kembali melakukan aktivitas hiburan tanpa seizin ADOR.
Pada Jumat (30/5), Pengadilan Distrik Pusat Seoul melalui Divisi Perdata ke-52 memutuskan bahwa NewJeans dilarang melakukan aktivitas hiburan dalam bentuk apa pun, baik secara individu maupun melalui pihak ketiga, tanpa persetujuan dari ADOR. Putusan ini berlaku hingga vonis pertama atas gugatan keabsahan kontrak eksklusif mereka diumumkan.
"Para member tidak boleh melakukan aktivitas hiburan tanpa persetujuan atau izin dari ADOR," demikian putusan pengadilan yang dikutip dari Yonhap News, Sabtu (31/5).
"Jika ketentuan ini dilanggar, maka setiap pelanggaran akan dikenai denda sebesar 1 miliar KRW (sekitar Rp 11,8 miliar) yang harus dibayarkan kepada ADOR."
Grup musik wanita asal Korea NewJeans. Foto: Jung Yeon-je/AFP
Putusan ini datang setelah insiden pada 23 Maret lalu, hanya dua hari usai pengadilan mengeluarkan penetapan larangan sementara. Saat itu, NewJeans tampil dalam sebuah konser di luar negeri dengan nama baru NJZ dan bahkan membawakan lagu baru. Pengadilan menganggap aksi tersebut sebagai pelanggaran atas keputusan yang telah ditetapkan.
"Tampil dengan nama grup baru dan merilis lagu baru dianggap sebagai pelanggaran terhadap kewajiban yang ditetapkan dalam penetapan larangan tersebut, dan terdapat kemungkinan pelanggaran serupa akan terjadi di masa depan," ujar mereka.
Perseteruan ini bermula sejak November tahun lalu, ketika NewJeans menyatakan niat untuk menjalani aktivitas independen. Mereka beranggapan kontrak eksklusif dengan ADOR telah batal akibat pelanggaran dari pihak agensi.
Sebagai balasan, ADOR melayangkan gugatan hukum untuk mempertahankan posisinya sebagai agensi resmi dan mencegah para member melakukan kontrak iklan maupun aktivitas lain secara mandiri.
