Jemaah haji belanja di pasar dadakan dekat hotel jemaah haji. Foto: Moh Fajri/kumparan
Pasar kaget muncul di sekitar hotel tempat jemaah haji asal Indonesia menginap. Sejak subuh, jemaah haji mulai memadati pasar tersebut.
Pasar itu buka seiring ramainya jemaah haji Indonesia yang mulai memadati Makkah. Barang yang dijual beragam, ada surban, peci, mukena, sajadah, cokelat, kacang-kacangan hingga tasbih.
Jemaah haji Indonesia juga bisa membayar pakai rupiah, tetapi tentu ada selisih harga. Misalnya, barang yang seharusnya dijual 5 riyal, kalau bayar pakai rupiah bisa Rp 50 ribu.
Nurlin, jemaah asal Sulawesi Selatan mengaku sudah menghabiskan Rp 1 juta untuk belanja di pasar dadakan tersebut.
"Ada belanja mukena sama gamis, ini penyakit ibu-ibu, kalap. Baru mau beli makanan. Ini ada mukena sepasang, dua pasang. Baru habis Rp 1 jutaan lebih," ungkap Nurlin.
"Kalau dibanding di Indonesia termasuk agak mahal juga, cuma kita cari berkahnya karena di tanah suci. Itu buat oleh-oleh, belum buat sendiri," tambahnya.
Jemaah haji belanja di pasar dadakan dekat hotel jemaah haji. Foto: Moh Fajri/kumparan
Sementara itu, Aminah sengaja mencari mukena dan barang-barang untuk dibawanya saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Alhamdulillah ini belanja baju, sajadah, untuk dipakai di Arafah sudah disiapin, alhamdulillah pas," kata Aminah.
Ahmad Sobirin juga ikut memadati pasar dadakan. Ia ingin merasakan suasana, sekaligus belanja jajanan untuk teman-temannya di hotel.
"Beli cokelat 6 kg, buat di hotel. Habis Rp 200 ribu untuk cokelat saja," ungkap Sobirin.
Pasar dadakan ini tidak berlangsung lama. Pada pukul 07.30 Waktu Arab Saudi, penjual sudah mulai menutup lapak dagangannya.