Cerita Teddy Soeriatmaadja Gaet Lukman Sardi Main di Mungkin Kita Perlu Waktu - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Teddy Soeriatmaadja Gaet Lukman Sardi Main di Mungkin Kita Perlu Waktu
May 20th 2025, 17:00 by kumparanHITS

Sutradara Teddy Soeriatmadja saat hadir di screning film Berbalas Dendam di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, (15/2/2023). Foto: Agus Apriyanto
Sutradara Teddy Soeriatmadja saat hadir di screning film Berbalas Dendam di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, (15/2/2023). Foto: Agus Apriyanto

Sutradara Teddy Soeriatmaadja sudah membayangkan bahwa aktor Lukman Sardi cocok untuk memerankan karakter Restu dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu saat ia masih menggarap skrip film itu.

Bekerja sama dengan Lukman Sardi dalam sebuah film, menurut Teddy Soeriatmaadja, merupakan keinginannya sejak lama.

Karena itu, saat menulis karakter Restu yang digambarkan sebagai sosok middle age dan seorang ayah yang mempunyai sensitivitas yang vulnerable (mudah terluka), Teddy merasa Lukman sangat cocok untuk memerankannya.

"Jadi kalau misalnya Lukman enggak suka sama skenario ini, saya takutnya bisa enggak jadi gitu filmnya, karena saya enggak kebayang orang lain. Karena benar-benar saya ngebayanginnya dia gitu pas saya nulis," kata Teddy kepada kumparan, belum lama ini.

Konferensi Pers Film Mungkin Kita Perlu Waktu di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025). Foto: Giovanni/kumparan
Konferensi Pers Film Mungkin Kita Perlu Waktu di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025). Foto: Giovanni/kumparan

Tantangan Karakter yang Diperankan Lukman Sardi di Film Mungkin Kita Perlu Waktu

Teddy Soeriaatmadja mengungkapkan tantangan dalam memerankan karakter yang diperankan Lukman Sardi di film Mungkin Kita Perlu Waktu.

Menurut Teddy, tidak mudah untuk menyeimbangkan sensitivitas seorang suami yang mempunyai trauma tanpa menampilkannya secara berlebihan.

"Yang benar-benar mainnya tuh di level yang sangat control, itu sesuatu yang enggak gampang. Karena interpretasi orang untuk mainin karakter ini tuh bisa macam-macam ya. Tapi untuk seperti yang Lukman lakukan tuh enggak gampang," tutur Teddy.

Selain Lukman Sardi, film Mungkin Kita Perlu Waktu dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Bima Azriel, Tissa Biani, Asri Welas, dan Naura Hakim.

Teddy merasa senang bisa bekerja sama dengan Ine dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Menurutnya, Ine merupakan salah satu aktris yang menyenangkan untuk diajak kerja sama.

"Kalau Ine, dari dulu emang saya pengin kerja sama. Saya sudah kenal dia lama sekali, tapi enggak pernah kerja bareng, terus baru jodohnya di film ini. Komunikasi di lapangan dan mengenai skenario atau keinginan saya, enak. Gampang dia menginterpretasikan itu," ucap Teddy.

Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures
Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures

Teddy Soeriaatmadja soal Kerja Sama dengan Tissa Biani dan Bima Azriel

Teddy Soeriaatmadja juga mengungkapkan perasaannya bekerja sama dnegan Tissa Biani dan Bima Azriel. Menurut Teddy, keduanya merupakan aktor dan aktris yang luar biasa.

Teddy mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui sosok Bima dari Lukman Sardi. Mereka pernah kerja sama dalam suatu project.

"Pas ketemu saya sudah langsung, 'Oh ya, we have to have this guy.' Karena casting-nya saja sudah bagus, sudah cocoklah," ujar Teddy.

Sementara itu, Teddy pernah kerja sama dengan Tissa dalam beberapa iklan. Saat itu, Tissa masih kecil. Tissa masih ingat bahwa ia pernah bekerja sama dengan Teddy. "Saya enggak ingat," kata Teddy.

Teddy telah menyaksikan sejumlah film yang dibintangi oleh Tissa. Ia menyukai akting perempuan 22 tahun itu. "Jadi ya, senang bisa kerja sama sama dia," ucap Teddy.

Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures
Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures

Cerita yang Relevan

Selain sebagai pemain, Lukman Sardi juga berperan sebagai Eksekutif Produser dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Menurut Lukman, cerita dalam film Mungkin Kita Perlu sangat relevan.

Mungkin Kita Perlu Waktu, kata Lukman, bukanlah tipe film yang hanya menyuguhkan emosi meledak-ledak. "Emosi dan konflik dalam cerita ini terasa lebih nyata dan mengena," kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.

Teddy memasukkan pengalaman pribadi dalam setiap film yang ia garap dan tulis skenarionya, termasuk dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Pengalaman-pengalaman itu ia gambarkan dalam karakter yang ada dalam film. "Jadi, I see myself in all the characters. Bukan satu karakter saja," tuturnya.

Dengan memasukkan pengalaman pribadi, menurut Teddy, membuat kisah dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu terasa lebih dekat untuk banyak orang.

"Saya berharap bahwa orang-orang yang nonton akan ada connection-nya gitu di karakter-karakter ini. Karena semua karakter dimanusiakan di sini," ucapnya.

Teddy menulis naskah film Mungkin Kita Perlu Waktu saat pandemi COVID 19 melanda Indonesia. Naskah film itu menjadi sebuah media kontemplatif untuk dirinya.

"Jadi mungkin, ini skripnya kontemplatif saja buat saya pada waktu itu. Sebenarnya filmnya tentang kehilangan, rasa takut, tentang trauma. Jadi semua perasaan itu yang akhirnya menjadi sebuah skenario," ujar Teddy.

Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures
Adegan dalam film Mungkin Kita Perlu Waktu. Foto: YouTube/ Adhya Pictures

Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu

Film Mungkin Kita Perlu Waktu sudah dapat disaksikan di bioskop sejak 15 Mei 2025. Film ini menceritakan tentang renggangnya hubungan sebuah keluarga usai kematian salah satu anggota keluarga.

Diceritakan setelah Sara (Naura Hakim) meninggal keluarga, kehidupan anggota keluarnya yang lain, yakni Restu (Lukman Sardi), Kasih (Sha Ine Febriyanti), dan Ombak (Bima Azriel) dari luar terlihat berjalan normal. Namun, di balik itu, masing-masing dari mereka menyimpan luka yang belum sembuh.

Hubungan mereka mulai retak: Ombak mencari kenyamanan lewat teman dekatnya, Aleiqa (Tissa Biani). Kasih memendam amarah dan memilih jalur spiritual. Sementara itu, Restu berusaha menyatukan kembali keluarganya melalui bantuan Nana (Asri Welas), seorang psikolog.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post