May 2nd 2025, 14:25, by Ela Nurlaela, kumparanFOOD
Ilustrasi sayur dan buah. Foto: Shutter Stock
Saat ingin menyimpan makanan agar tahan lama, sebagian besar dari kita pasti langsung terpikir untuk memasukkannya ke dalam lemari es atau kulkas, bukan? Metode ini memang terbukti efektif dalam memperpanjang usia simpan makanan.
Namun, pernahkah enggak sih terlintas di benakmu, kira-kira bagaimana cara orang-orang zaman dulu, saat kulkas belum ditemukan, menyimpan makanan agar tetap segar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan?
Dikutip dari The New York Post, baru-baru ini, sebuah video lama yang diunggah di kanal YouTube The Acadian Garden and Apothecary memperlihatkan bagaimana teknik penyimpanan makanan yang sederhana tapi justru efektif, dan cara ini digunakan sejak tahun 1700-an.
Dalam video berdurasi 7 menit 35 detik itu, Danae, seorang petani rumahan dari Maine, Amerika Serikat, memperlihatkan cara tradisional menyimpan apel agar tetap segar selama berminggu-minggu, bahkan hingga lima bulan, tanpa bantuan lemari pendingin.
Menariknya, Danae juga menunjukkan sebuah keranjang berisi apel yang dibungkus kertas koran. Ketika ia membuka salah satu bungkusannya, tampak buah apel yang masih sangat segar.
"Jadi, bagaimana mungkin apel-apel ini sudah hampir lima bulan tapi masih segar?" ujar Danae.
Cara membungkus buah apel dengan kertas atau tisu. Foto: Shutterstock
Danae menyebut bahwa apel dulunya merupakan salah satu makanan pokok di Amerika. Buah ini banyak dimanfaatkan untuk menjadi bahan dasar membuat sari apel fermentasi (hard cider) yang disajikan di meja makan untuk semua umur.
"Dulu, sangat penting bagi rumah tangga Amerika untuk memiliki kebun apel, dan mereka yang memilikinya benar-benar merawat pohon-pohon apel mereka dengan sangat ahli," kata dia.
Untuk menjaga kesegarannya, masyarakat pada masa itu mengembangkan berbagai teknik tradisional, termasuk metode pembungkusan apel satu per satu dengan menggunakan koran, lalu menyimpannya di tempat sejuk dan kering. Selain koran, mereka juga menggunakan bahan lain seperti serbuk gergaji, biji-bijian, atau pasir kering sebagai media penyimpanan.
Bahan-bahan yang memiliki sirkulasi udara ini membantu menghambat aliran etilen, hormon tumbuhan yang mempercepat proses pematangan dan pembusukan buah dan sayuran. Beberapa jenis buah, seperti apel, pir, pisang, melon, dan tomat, menghasilkan etilen dalam jumlah tinggi.
Danae juga menyarankan untuk memilih apel yang benar-benar segar dan tanpa cacat, tidak memar, tidak tergores, atau tidak ada bekas gigitan serangga. Sebab, apel yang sudah rusak akan membusuk lebih cepat dan dapat memengaruhi buah lain di sekitarnya.
"Jadi, dari sinilah sebenarnya asal ungkapan 'satu apel busuk bisa merusak seluruh keranjang'," jelasnya.