Bantu Anak yang Pemalu agar Lebih Berani dengan Cara Ini, Moms! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Bantu Anak yang Pemalu agar Lebih Berani dengan Cara Ini, Moms!
Apr 21st 2025, 14:05, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Ilustrasi anak pemalu. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak pemalu. Foto: Shutter Stock

Setiap anak terlahir dengan kepribadian yang berbeda, termasuk dalam hal bersosialisasi. Ya, Moms, ada anak yang mudah bergaul dan aktif berbicara, namun ada pula yang cenderung pendiam dan pemalu.

Rasa malu sebenarnya merupakan hal yang wajar, apalagi di usia dini ketika anak masih belajar memahami lingkungan sekitarnya.

Dikutip dari Psychology Today, kepribadian anak dapat berubah dan berkembang. Artinya, bagaimana seorang anak bereaksi terhadap orang lain atau objek bisa berubah seiring berjalannya waktu.

Selain itu, tidak ada yang salah dengan anak yang sedikit pemalu. Banyak anak memiliki kepribadian "lambat beradaptasi", sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Ya Moms, anak-anak itu biasanya merasa gugup dalam situasi baru atau saat bertemu orang baru.

Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Selfmade studio/Shutterstock

Sayangnya, banyak orang yang lebih memuji kepribadian anak yang mudah beradaptasi ketimbang pemalu. Hal ini ternyata dapat memberi tekanan dan menyebabkan perasaan tidak percaya diri. Meski begitu, rasa malu tidak sepenuhnya buruk. Sebab, bisa membawa manfaat, misalnya:

-Mencapai keunggulan akademis

-Fokus dan mengikuti aturan dengan lebih baik

-Menjadi pendengar yang baik

Penyebab Anak Punya Sifat Pemalu

Meskipun setiap kasus bersifat unik. Ada beberapa alasan kenapa seorang anak memiliki sifat pemalu. Berikut beberapa penyebab anak menjadi seorang pemalu, yakni:

-Genetika

Gen dapat memengaruhi watak dan kepribadian seorang anak.

Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock

-Kepribadian

Beberapa orang secara alami lebih sensitif dan rentan terhadap keadaan eksternal.

-Perilaku yang dipelajari

Anak-anak sering kali belajar cara berperilaku dengan memerhatikan orang tua. Jika orang tuanya juga pemalu, maka bisa jadi secara tak sadar anak mencontoh sifat orang tuanya.

-Hubungan keluarga

Terkadang, anak-anak yang tidak merasa aman dalam keluarga atau dengan orang dewasa dalam kehidupan mereka menjadi pemalu. Orang tua yang terlalu protektif juga dapat menanamkan rasa malu atau takut pada anak-anak.

-Kurangnya interaksi sosial

Anak-anak yang tidak mendapatkan interaksi sosial selama beberapa tahun pertama yang krusial dalam perkembangan mereka mungkin akan menjadi pemalu.

-Kritik yang keras

Anak-anak yang diejek, diganggu, atau dikritik oleh lingkungan sekitar cenderung pemalu.

Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutter Stock

-Takut gagal

Anak-anak yang merasa gagal atau terus-menerus didorong melampaui batas dapat tumbuh jadi anak yang tidak percaya diri dan pemalu.

Cara Membantu Anak Mengatasi Rasa Malu

1. Jangan pernah melabeli anak dengan julukan pemalu

Pernyataan bahwa sifat pemalu itu buruk atau bahwa ada yang salah dengan anak pemalu hanya akan membuat mereka merasa lebih malu.

2. Tunjukkan rasa sayang

Jangan pernah mengolok-olok anak karena sifatnya yang pemalu. Sebaliknya, berusahalah untuk menunjukkan kepada si kecil bahwa orang tuanya menerima dan mencintai mereka apa adanya.

3. Cobalah untuk mengerti

Tanyakan kepada anak tentang rasa malunya. Cobalah untuk memahami ketakutan atau keraguannya dalam menunjukkan siapa dirinya kepada orang-orang di sekitarnya.

4. Beri tahu anak bahwa Anda memahaminya

Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock

Ceritakan kepada anak tentang saat-saat Anda merasa malu. Bicarakan kepada mereka tentang bagaimana caranya Anda merasa lebih baik.

5. Jadilah teladan dalam berperilaku percaya diri

Berilah mereka contoh bagaimana menjadi orang yang lebih berani dan percaya diri lewat perilaku sehari-hari, Moms.

6. Perkenalkan anak pada hal-hal baru

Cobalah untuk menunjukkan hal-hal dan pengalaman baru kepada mereka, agar bisa bereksplorasi lebih baik lagi.

7. Pastikan anak dapat melakukan hal-hal yang mereka sukai

Jika anak Anda dapat terlibat dalam kegiatan yang mereka sukai dan kuasai, mereka dapat memeroleh kepercayaan diri yang besar. Pujilah mereka ketika mereka menguasai sesuatu dan berikan mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal tersebut.

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang dinikmati, si kecil bahkan mungkin akan lebih mudah terhubung dengan anak-anak yang memiliki minat yang sama, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post